(Beritadaerah – Semarang) Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap kota Semarang nantinya bisa menjadi penyuplai bawang merah khususnya untuk wilayah hinterland seperti Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten Grobogan. Hal itu diungkapkan perempuan yang akrab disapa mbak Ita saat melakukan panen bawang merah di Balai Penyuluhan Pertanian Argo Wates, Kecamatan Ngaliyan, Minggu (11/6).
“Kalau kita semua di Kota Semarang ada penyuplai bawang merah, kita tidak perlu lagi susah mencari bawang merah di Kota Semarang. Dan kalau memang bisa lagi, kita malah bisa memasok ke wilayah hinterland. Karena selama ini bawang merah dihasilkan dari Brebes dan Demak,” tutur mbak Ita.
Wali kota perempuan pertama di kota Semarang itu pun berharap Kebon Wates di Kecamatan Ngaliyan bisa menjadi percontohan penanaman komoditas bawang merah di Kota Semarang. Dirinya mengungkapkan mengenai panen bawang merah tersebut yang terbilang sukses karena hasilnya besar-besar.
“Hari ini panen bawang merah yang ditanam di wilayah Kebon Wates Kecamatan Ngaliyan. Kita bisa jadikan percontohan, pertama bawang merah bisa ditanam dan berhasil di kota Semarang, kita lihat bawangnya besar-besar, gede-gede, dan montok-montok dan yang keduanya ini organik,” terangnya.
Lebih lanjut, mbak Ita mengungkapkan mengenai hasil keuntungan dari penanaman bawang merah di lokasi itu adalah sebesar 100 persen. “Tadi sudah dipanen di dalam satu bedeng itu menghasilkan 26 kg, dan kalau dihitung semua harganya sekitar 4.220.000-an kemudian ongkos produksinya sekitar 2 juta. Sehingga artinya dengan menanam bawang merah sebesar sebedeng seperti itu dapat keuntungan 100 persen,” kata mbak Ita.
Penanaman bawang merah ini sendiri bisa menjadi salah satu pengendali inflasi. Menurutnya, komoditas bawang merah menjadi salah satu pemicu inflasi selain tomat, cabai, telor, ayam dan daging.