(Beritadaerah – Bandung) Saat pembukaan dari acara West Java Energy Forum (WJEF), di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (26/6), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Indonesia akan menjadi “Top of Mind” dalam energi baru terbarukan karena cadangan sumber dayanya sangat berlimpah.
Khususnya di Jawa Barat terdapat berbagai potensi sumber daya energi baru terbarukan (EBT). Jawa Barat saat ini sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya permukaan terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas hingga 145MW. Selain itu, Jawa Barat juga memiliki pabrik daur ulang atau insinerasi sampah plastik terbesar di Indonesia, dengan kapasitas hingga 24.000 ton sampah per hari.
Selain itu Jawa Barat, provinsi dengan pabrik kendaraan listrik (EV) terbesar di Indonesia, memiliki 12 proyek EBT yang membutuhkan investasi pembiayaan hijau hingga US$82 juta, yang terdiri dari 4 proyek (2 proyek panas bumi dan dua proyek mikrohidro) dan 8 proyek EBT di wilayah selatan (baik panas bumi, matahari, angin dan air).
“Ini gambaran masa depan energi hijau di Jawa Barat. WJEF merupakan forum penting untuk menemukan cara-cara inovatif untuk menjawab tantangan pembiayaan proyek hijau di Jawa Barat untuk mencapai emisi nol bersih bagi Indonesia pada tahun 2060,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang dikutip laman Jabarprov, Senin (26/6).
Tema forum ini adalah “Unlocking Sustainable Finance for Circular Economy Development in West Java”. Gubernur berharap bisa mencapai kesepakatan dengan PT terkait harga jual produksi EBT swasta. Sebab, menurutnya, potensi besar itu sulit dibuka jika harga jual di PLN masih lebih rendah dari harga produksi.
Kepala Dinas ESDM Jawa Barat Ai Saadia, menambahkan potensi EBT sangat besar, terhitung 170,4GW. Sejauh ini, akumulasi potensi dari 24 proyek energi baru sebesar 0,6 GW.
“Potensi investasinya sekitar Rp25,6 triliun. Hal ini menjadi tantangan bagi pembiayaan investasi karena tidak semuanya bisa berasal dari APBN,” jelasnya.
Menurut Ai, WJEF merupakan salah satu upaya mencari solusi atas berbagai permasalahan dalam investasi EBT dan menyelesaikan permasalahan yang ada guna lebih meningkatkan minat investasi EBT di Jawa Barat.