(Photo: Info Publik)

Gerakan PKK Akan Mengembangkan Program UMKM Digital

(Beritadaerah-Jakarta) Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) didorong untuk ikut mengembangkan Program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Digital sebagai bentuk partisipasi upaya menggerakkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yang diproyeksi akan meningkat hingga 18 persen pada 2030 mendatang.

“Jadi UMKM saya kira penting sekali menjadi salah satu program juga bagi ibu-ibu di gerakan PKK ini,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam Seminar Rapat Koordinasi Nasional dengan tema “Kader PKK dan 10 Program Pokok PKK Melaju Menuju Indonesia Maju” di Jakarta, pada Senin (11/9/2023).

Turut hadir dalam acara itu, Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat, Tri Tito Karnavian, Direktur Pemerintahan Desa, Khairul Rizal, dan Para Pengurus PKK dari tingkat pusat hingga daerah.

Menurut Wamen Nezar, peran ibu dalam keluarga tidak hanya mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak saja.

Lebih dari itu, ibu dinilai memiliki kontribusi besar terhadap komunitas sosial, bahkan perekonomian nasional melalui usaha rumah tangga yang masuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM).

“Khusus untuk aspek perekonomian, usaha rumah tangga banyak memiliki peran sebagai usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat pengangguran di Indonesia,” ungkapnya.

Wamen Nezar mengatakan, data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan kontribusi UMKM terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Indonesia mencapai Rp8,5 triliun.

UMKM juga memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi COVID-19.

“Sejumlah UMKM itu bisa tetap eksis, sehingga kita semua yakin bahwa di sektor UMKM ini menjadi salah satu sokoguru ekonomi rakyat di negeri kita,” jelasnya.

Lebih lanjut Wamenkominfo mengatakan, penguatan UMKM lewat digitalisasi sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mengingingkan agar Indonesia segera keluar dari kelompok negara eknomi kelas menengah dan menjadi ekonomi kelas atas.

Dia mencontohkan pengalaman keberhasilan PT Pos Indonesia dalam melakukan pembinaan dan digitalisasi untuk ibu-ibu pelaku UMKM di bidang konveksi.

“Dari modal yang awalnya Rp20 Juta, kemudian meningkat menjadi Rp50 Juta, lalu meningkat lebih drastis lagi 200 juta pinjaman yang dilakukan dan usahanya semakin besar. Dan dalam waktu dua tahun, omsetnya itu sudah melebihi Rp1 miliar dan (produk) usaha konveksi itu sampai dijual ke negara tetangga lewat platform e-commerce,” tutur Nezar Patria.

Kementerian Kominfo sendiri telah memiiki progam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) untuk mempercepat digitalisasi UMKM.

Program tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat memanfaatkan teknologi digital yang positif dan produktif, termasuk menguatkan kegiatan transaksi ekonomi digital melalui UMKM.

“Saya yakin kehadiran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga punya peran strategis untuk menyejahterahkan keluarga maupun meningkatkan kualitas hidup keluarga di Indonesia,” pungkas Wamenkominfo.