(Beritadaerah – Pekalongan) Setelah menunggu lima tahun, pembangunan Pasar Banjarsari, Kota Pekalongan, Jawa Tengah telah resmi dimulai, Rabu (11/10). Pembangunan pasar tradisional tiga lantai itu, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, menggerakkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan pasar tradisional yang ditargetkan selesai sebelum September 2024 itu, ditandai dengan penekanan sirine oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, serta pejabat terkait lain.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno mengatakan, keberadaan pasar tradisional sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Terlebih, Kota Pekalongan merupakan kota jasa dan salah satu daerah sentra batik, sehingga pembangunan Pasar Banjarsari yang terbakar pada 2018 harus segera dilaksanakan dan dapat selesai sesuai target.
“Pembangunan Pasar Banjarsari ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Pekalongan. Kita semua tahu fungsi pasar, apalagi Kota Pekalongan sebagai kota jasa. Jadi kalau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, maka pasar adalah salah satunya,” ujar sekda yang dikutip laman Jatengprov, Selasa (11/10).
Selain percepatan pembangunan, sekda meminta Pemkot Pekalongan menyiapkan berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan relokasi pedagang. Langkah tersebut perlu dilakukan guna menghindari adanya konflik ataupun persoalan-persoalan yang kerap terjadi, saat merelokasi pedagang dari pasar darurat ke pasar lama yang pembangunannya telah selesai.
Dalam kesempatan itu, sekda menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Pemkot Pekalongan, serta pihak terkait lainnya yang telah membantu mengurus pelaksanaan pembangunan Pasar Banjarsari. Menurutnya, proses rencana hingga dimulainya pembangunan, telah memakan waktu yang tidak singkat, yakni sekitar lima tahun.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama mendorong dan men-support, sehingga hari ini pecah telur. Tentu saja harapan kita bersama, supaya pembangunan lebih cepat selesainya, karena para pedagang menunggunya sudah sekitar lima tahun,” ucapnya.
Ditambahkan, Pasar Banjarsari yang akan dibangun tiga lantai dapat menampung sebanyak 3.170 pedagang, yang terdiri dari 2.256 unit los, 803 kios, dan 111 toko. Bangunan seluas 34.161 meter persegi itu, ditargetkan selesai sebelum September 2024.
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengatakan, pasar tradisional di manapun berada merupakan jantungnya ekonomi rakyat. Karenanya, Kemendagri, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait, harus dapat meningkatkan kemampuan para pedagang menggerakan ekonomi masyarakat. Terlebih, di tengah maraknya pasar online yang menawarkan berbagai produk.
“Meskipun ada pasar offline, keberadaan pasar digital tidak bisa dihindari. Tetapi harus diatur operasionalnya, karena jika tidak diatur maka akan berdampak terhadap penutupan toko-toko offline. Jangan sampai yang dagang di offline aturannya banyak, sedangkan yang dagang di online tidak ada aturannya,” katanya.
Selain pengaturan pasa online, lanjut Mendag, tidak kalah penting adalah upaya agar pasar dalam negeri tidak dibanjiri barang-barang produk impor. Termasuk kain batik printing produk luar negeri, yang dijual dengan harga jauh lebih murah dibanding kain batik produk dalam negeri.