(Beritadaerah-Tangerang) Transformasi di segala bidang menjadi kebutuhan tak terelakkan bagi Indonesia dalam mewujudkan visi menjadi negara maju pada 2045, termasuk kemampuan untuk merespons pesatnya perkembangan teknologi di era digital saat ini. Kemampuan tersebut juga harus diikuti dengan kesiapan dalam meningkatkan keahlian yang relevan bagi kebutuhan masa depan.
Pemerintah sendiri terus mengakselerasi kemajuan pembangunan infrastruktur digital nasional secara signifikan seperti pembangunan jaringan fiber optic Palapa Ring sepanjang lebih dari 12.000 km yang menghubungkan paling tidak 57 Kota/Kabupaten, menambah Base Transceiver Station di 8.100 titik, serta pemanfaatan Satelit Multifungsi Satria untuk lebih dari 150.000 lokasi di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
“Saat ini Pemerintah telah meluncurkan program Akademi Kepemimpinan Digital dan Beasiswa Talenta Digital dan dibantu mitra-mitra swasta seperti Apple, Microsoft, Amazon dan lainnya untuk menciptakan 9 juta talenta digital selama 15 tahun,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Ekon Goes to Campus “Peran Penting Generasi Muda Mendukung Transformasi Ekonomi Nasional menuju Indonesia Emas 2045” di BSD City, Tangerang, Banten, Jumat (08/12/2023).
Dalam kesempatan yang menghadirkan sedikitnya 150 mahasiswa dari Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia harus mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki melalui empat strategi yakni dengan memanfaatkan momentum bonus demografi, digitalisasi, inovasi, dan kewirausahaan. Menko Airlangga juga menegaskan bahwa para mahasiswa sebagai generasi muda bangsa dan ujung tombak perubahan, memiliki potensi untuk mengubah wajah ekonomi Indonesia lebih baik ke depan melalui ide-ide inovatif yang dieksekusi dengan tepat.
Senada dengan Menko Airlangga, Juru Bicara sekaligus Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto pada kesempatan yang sama menyampaikan pentingnya peran para generasi muda untuk menentukan perekonomian Indonesia di masa depan. Dengan berbagai peran dan capaian perekonomian Indonesia termasuk di kancah dunia hingga saat ini, generasi muda harus mampu selalu membangun optimisme menjaga ketahanan ekonomi nasional.
“Berbagai upaya yang dilakukan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 tidak ada artinya kalau tidak ada generasi muda di 20 tahunan lagi yang siap menggantikan kami, dan harus lebih sukses. Indonesia bisa menjadi negara maju, keluar dari middle income trap country. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi ekonomi digital, yang saat ini terus dikembangkan Pemerintah,” ujar Juru Bicara Haryo saat menyampaikan opening remarks.
Memasuki sesi diskusi panel, program Ekon Goes to Campus kemudian menghadirkan 3 narasumber yakni Asisten Deputi Bidang Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Theodore Sutarto, Pranata Humas Ahli Madya Kemenko Perekonomian Ferry Surfiyanto, dan Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi PKN STAN Raynal Yasni. Dipandu oleh Dosen Asisten Ahli Statistika, Ekonometrika, Ekonomi, Keuangan Publik, Metodologi Penelitian PKN STAN Nur Indah Lestari, sesi diskusi panel tersebut mengupas secara menarik banyak ragam wawasan terkait visi Indonesia Emas 2045 dan pengembangan ekonomi digital Indonesia.
“Pemanfaatan digital penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Kemudahan-kemudahan akses yang dimunculkan bagi sosio-ekonomi Indonesia mendorong perkembangan khususnya bagi UMKM. Contohnya, kemudahan akses pembayaran melalui QRIS dan akses kepada program pembiayaan seperti KUR,” kata Asdep Theodore.
Melanjutkan antusiasme yang telah terlihat sejak awal acara, sesi akhir kemudian diisi dengan berbagai pertanyaan kritis dari para mahasiswa. Peran Pemerintah dan generasi muda untuk mempromosikan UMKM hingga komitmen Pemerintah dalam meningkatkan digitalisasi melalui pembangunan infrastruktur digital menjadi bagian dari sejumlah pertanyaan yang dilontarkan.