Provinsi Banten yang mencatat secara Year-on-Year (y-o-y), dalam kurun waktu selama bulan Desember 2023 Inflasi Provinsi Banten diangka 3,06%
Provinsi Banten yang mencatat secara Year-on-Year (y-o-y), dalam kurun waktu selama bulan Desember 2023 Inflasi Provinsi Banten diangka 3,06%

Pertumbuhan Ekonomi Banten Tahun 2023 Capai 4,97 %

(Beritadaerah – Banten) Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten pada kuartal tiga tahun 2023 mencapai 4,97%, jumlah tersebut berada di atas pertumbuhan ekonomi secara nasional sebesar 4,94% sehingga berpengaruh pada inflasi di Provinsi Banten pada awal tahun 2024 dengan kategori cukup terkendali.

Penjabat Gubernur Banten (Pj) Al Muktabar mengatakan capaian pertumuhan ekononomi di Provinsi Banten selama tahun 2023 tidak terlepas dari progres, kinerja dan langkah strategis Pemerintah Provinsi Banten dalam pengendalian inflasi. Salah satunya dengan menjaga keseimbangan antara faktor penawaran (supply) dan faktor permintaan (demand).

“Kita ketahui bahwa inflasi ini seperti denyut darah, terlalu rendah masalah dan terlalu tinggi juga masalah. Dan kita terus berupaya mencari titik keseimbangan itu,” ungkap Pj Gubernur Banten, Al Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara virtual di Ruang Rapat Gubernur, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu (3/01/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang mencatat secara Year-on-Year (y-o-y), dalam kurun waktu selama bulan Desember 2023 Inflasi Provinsi Banten diangka 3,06%, jumlah tersebut dipengaruhi oleh inflasi pada beberapa komoditi pemicu yaitu beras dan cabai.

“Keseimbangan itu kita lakukan dalam menindaklanjuti komoditi pemicu inflasi, seperti beras dan cabai sebagai upaya mempertahankan pangan kita,” jelasnya.

Dikatakan Al Muktabar, pasca El Nino pihaknya juga terus memaksimalkan pengendalian inflasi dengan memperhatikan siklus tanam komoditas pemicu inflasi. Upaya tersebut akan dilakukan dengan berkolaborasi bersama stakeholder untuk menentukan berbagai kebutuhan seperti penentuan cuaca, bibit atau benih tanaman.

“Seusai kemarau panjang, kita juga mengupayakan lahan tanam seperti sawah-sawah atau ladang dengan siklus tanam yang kita terus komunikasikan dengan menteri pertanian dan BMKG,” jelasnya.

“Dimana soal bibit, pupuk sudah kita ajukan yang kedepannya saya harap sentra-sentra pangan kita akan semakin tinggi,” sambungnya.