(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) siap menggandeng lembaga dan universitas global di Belanda seperti Universitas Wageningen, Universitas Uthrect dan Lembaga Inkubator DotSlash Utrecht dalam mendukung pengembangan start-up khususnya disektor pertanian di Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan fokus utama dari kerjasama ini adalah mentransformasi sistem pertanian pangan memanfaatkan teknologi termutakhir.
Seperti keterangannya yang dikutip InfoPublik Rabu (31/1/2024), ia menekankan transformasi digital disektor pertanian menjadi pekerjaan rumah sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan start-up pertanian.
“Sebagai contoh Universitas Wageningen merupakan yang terbaik di Dunia dan satu-satunya universitas di Belanda yang fokus pada tema Healthy Food dan Living Environment,” kata Menteri Teten.
Wageningen University and Research di Belanda menjadi salah satu pihak yang sedang terus dijajaki untuk dapat bekerja sama, melalui Startlife Agrifoodtech Accelerator yang telah memiliki lebih dari 400 Portofolio Start-up, dengan jumlah mentor lebih dari 50 orang, dan lebih dari 40 Global Partnership Network.
Sedangkan untuk Universitas Utrecht, sebagai salah satu universitas tertua di Belanda yang memiliki lembaga inkubator kewirausahaan UtrechtCE (Utrecht University Centre for Entrepreneurship) dan Lembaga Inkubator kewirausahaan DotSlash Utrecht.
Melalui Kerjasama ini diharapkan mampu berbagi pengalaman dalam membantu menciptakan usaha jangka panjang yang berdampak dan mempercepat transisi global menuju masyarakat yang berkelanjutan dan adil melalui kewirausahaan serta program akselerasi untuk start-up.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pada 2022, kontribusi pertanian terhadap PDB mencapai 12,4 persen. Ini menjadikannya sektor terbesar ketiga yang berkontribusi terhadap PDB.
“Maka, transformasi digital di sektor pertanian menjadi pekerjaan rumah sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan start-up pertanian,” kata Menteri Teten.