(Beritadaerah-Jakarta) Para pelaku usaha di semua sektor didorong memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan beragam inovasi dan meningkatkan efisiensi pekerjaan.
Kehadiran teknologi terbaru dalam kegiatan pemasaran tidak dapat kita mungkiri dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan, memaksimalkan strategi serta operasional pemasaran dan mendorong inovasi model bisnis di berbagai perusahaan, demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait acara IPSOS Marketing Summit 2024 di Jakarta, seperti dikutip pada Kamis (7/3/2023).
Menurut Budi Arie, pemanfaatan teknologi digital adalah keniscayaan tak terhindarkan dalam perubahan yang cepat.
Dia menyontohkan bagaimana Facebook yang lahir pada 2004 lalu dan membutuhkan 4,5 tahun untuk dapat menjangkau 100 juta pengguna. Namun 20 tahun kemudian platform generatif artificial intelligence yang terkenal (ChatGPT) muncul dan hanya membutuhkan waktu dua bulan untuk mencapai 100 juta pengguna. Hal itu menunjukkan bahwa laju pertumbuhan pengguna ChatGPT mencapai 26 kali lebih cepat dari Facebook dua dekade yang lalu.
Budi Arie mengatakan, teknologi kecerdasan arifisial atau Artificial Intelligence (AI) membantu peningkatan personalisasi layanan bagi pelanggan serta analisis prediktif untuk meningkatkan efisiensi kegiatan usaha.
Berdasarkan data EMR Claight, lanjutnya, adopsi teknologi AI akan meningkatkan potensi nilai pasar digital marketing mencapai US$1,1 triliun (sekitar Rp17,1 kuadraliun) pada 2032.
Hampir tiga kali lipat dari angka di 2023. Saya baru kembali dari Mobile World Kongres di Barcelona minggu lalu dan di sana ternyata 90 persen temanya adalah soal AI. Dan Sekjen ITU mengusulkan kepada saya untuk Indonesia bisa menjadi tuan rumah World Telecommunication Development Conferences di Oktober 2025. Dan ini akan merubah dan kita juga berharap Indonesia masuk dalam peta perubahan besar yang terjadi di dunia ini, demikian diungkapkan Menkominfo.
Lebih lanjut Budi Arie mengatakan, transformasi digital juga mendorong pemanfaatan teknologi big data dalam pengumpulan dan analisis data yang mendukung proses pengambilan keputusan perusahaan agar semakin efisien dan profitable.
Oleh karenanya, setiap pelaku usaha diminta dapat mengoptimalkan peluang dan memitigasi risiko pemanfaatan teknologi digital dengan menerapkan tiga strategi.
Pertama, responsif terhadap perkembangan zaman dengan mengedepankan prinsip-prinsip penggunaan teknologi yang aman, sesuai, bahkan lebih dari regulasi, dan beretika.
Kedua, mendorong pelaku usaha mengembangkan model bisnis kreatif dengan memanfaatkan teknologi baru seperti AI untuk membuat produk dan layanan yang lebih menarik.
Ketiga, para pelaku usaha juga harus mulai terbiasa untuk menggunakan data dan melakukan analisis bisnis yang tepat dalam pengambilan keputusan.
Turut hadir dalam acara tersebut, CEO APEC IPSOS Hamish Monro, Director and National Technology Officer Microsoft Panji Wasmana, dan perwakilan perusahaan nasional.