(Beritadaerah – Rembang) DI Kabupaten Rembang sebanyak 17 desa menjadi pilot project Integrasi Layanan Primer (ILP). Hal tersebut bertujuan sebagai upaya perlindungan anak di bidang kesehatan. Dikutip dari sumber Kominfo Rembang, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Afan Martadi menyampaikan, ILP diadakan dengan tujuan untuk memperkuat layanan di wilayah desa/kelurahan, yang sebelumnya hanya tersedia di tingkat Puskesmas.
Afan Martadi menjelaskan dalam salah satu acara talkshow di Radio “Keterlibatan tidak hanya tenaga kesehatan (nakes), tetapi juga melibatkan komponen masyarakat, termasuk PKK dan tokoh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, baik kesehatan anak maupun orang tua,”
Disampaikan, melalui ILP, pemetaan kondisi, data, dan permasalahan yang ada di tengah masyarakat dapat diidentifikasi lebih jelas, yang akan membantu dalam pembuatan kebijakan yang tepat dalam bidang kesehatan. Kepala Kantor UNICEF Wilayah Jawa, Arie Rukmantara menyampaikan bahwa PKK dan Puskesmas merupakan dua praktik terbaik yang diterapkan di Indonesia dan diperkenalkan ke dunia. Banyak negara, terutama dari Afrika dan Asia Selatan datang ke Indonesia untuk mempelajarinya.
Arie Rukmantara menyampaikan “Mereka belajar tentang Puskesmas. Puskesmas bukan hanya tentang keberhasilannya, tetapi juga tentang sistem layanannya yang tidak efektif tanpa kader PKK,”.
Dibalik keberhasilan Puskesmas ada kader PKK yang mendukung operasinalnya, dan kader PKK merupakan pilar utama yang bisa menjangkau screening kesehatan perwilayah hingga ke tingkat RT/RW (akar rumput), karena kader PKK sangat mengenal daerah sehingga mempermudah mendata. karena effektifnya sehingga menjadikan PKK sebagai praktik terbaik yang diperkenalkan ke dunia.
“Kita bisa melakukan screening kesehatan dari tingkat RT/RW. PKK merupakan salah satu penggerak sistem perlindungan anak, utamanya di bidang kesehatan,” pungkasnya.