SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor Telah Beroperasi

(Beritadaerah – Bogor) Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung penggunaan angkutan umum berbasis listrik di Bogor, Jawa Barat. Untuk itu Pemkot Bogor dengan PT PLN bekerja sama menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) khusus Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (ALIBO). Dioperasikannya SPKLU khusus ALIBO ini guna mendukung upaya Pemerintah Kota Bogor yang tengah menyelenggarakan uji coba terhadap 5 unit Alibo sejak tanggal 4 April 2024 hingga 3 Juli 2024 mendatang.

Terkait dengan hal ini, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan kehadiran angkot listrik Alibo ini menjadi era tranformasi angkutan umum di Kota Bogor. Demi memastikan kelancaran, Pemkot Bogor berkolaborasi dengan PLN dalam menyediakan SPKLU khusus sebagai tempat isi ulang angkot listrik komersial pertama yang beroperasi di Indonesia tersebut.

“Ini adalah reformasi dari era baru Kota Bogor dan ke depannya hanya ada Biskita Trend dan angkot listrik, itu clear,” ujar Bima yang dikutip laman BUMN, Jumat (19/4).

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN menambah SPKLU di Bogor khusus untuk melayani kebutuhan pengisian daya angkutan umum berbasis listrik di wilayah tersebut.

Seperti diungkapkan Darmawan bahwa Fokus PLN tidak hanya terhadap kendaraan listrik pribadi, tetapi juga mendukung angkutan umum berbasis listrik dengan terus menyediakan infrastruktur yang memadai, salah satunya kehadiran SPKLU untuk angkot listrik di wilayah Kota Bogor ini.

Darmawan meyakini, kehadiran angkutan umum berbasis listrik ini akan turut mengurangi emisi karbon dari kendaraan bermotor sejalan dengan program Pemerintah dalam mewujudkan target Net Zero Emissions di tahun 2060 sekaligus juga mendukung ketahanan energi nasional.

Sedangkan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Susiana Mutia menyatakan, PLN sangat antusias menyambut uji coba penyelenggaraan angkutan umum berbasis listrik perdana di kota Bogor.

Ia berharap uji coba angkot listrik yang memiliki 30 titik rute pemberhentian dimulai dari Cidangiang dan berakhir juga di Cidangiang ini bisa menjadi langkah awal sinergi dalam penerapan green energy yang ramah lingkungan.