(Beritadaerah – Jakarta) Dalam Indonesia Miner Conference and Exhibition 2024 di Jakarta, Selasa (4/6), Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Lana Saria menyampaikan pemerintah mendukung industri pertambangan agar dapat menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan hijau untuk Indonesia,” kata Lana dikutip laman Kementerian ESDM, Rabu (5/6).
Lana mengatakan, Indonesia memegang posisi strategis secara global dalam impelementasi pertambangan berkelanjutan, mulai dari nikel, tembaga, hingga tanah jarang, sumber daya kita adalah kunci bagi teknologi masa depan. Namun, kita harus memastikan bahwa eksploitasi sumber daya ini tidak merusak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dengan berbagai inisiatif dan langkah nyata ini, Indonesia menunjukkan bahwa industri pertambangan dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan, membawa manfaat ekonomi sekaligus melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini industri tambang juga mulai mengintegrasikan sumber energi bersih dalam operasi mereka, termasuk tenaga surya dan angin.
Selain itu, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) juga mulai diterapkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari proses penambangan dan pengolahan.
Lana mengatakan, bahwa langkah itu penting dalam upaya menuju net zero emission atau nol emisi karbon. Selain itu, Indonesia juga fokus pada pengembangan mineral tanah jarang yang penting untuk berbagai teknologi hijau, seperti baterai kendaraan listrik dan turbin angin. Saat ini permintaan global untuk mineral kritis ini terus meningkat, dan Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemasok utama.