(Beritadaerah – DIY) Pemda DIY mulai melakukan perbaikan di 7 ruas jalan, termasuk salah satunya ruas jalan Godean yang menjadi fokus utama. Perbaikan dilakukan di jalan sepanjang 1,5 kilometer di barat Pasar Godean, yaitu antara Kelurahan Sidorejo hingga Kelurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean.
Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, secara detail Pemda DIY sudah mulai melakukan peningkatan kapasitas jalan. 7 ruas jalan yang diperbaiki secara bertahap ini masuk kedalam prioritas perbaikan, berdasarkan kebutuhan dan tingkat urgensinya.
“Kita prioritaskan dulu yang urgent, dan tentu kapasitas kita dari segi keuangan daerah tidak cukup. Maka kita tetap mengawal melalui bantuan Inpres jalan daerah,” kata Beny pada Kamis (13/06) di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta.
Beny menjelaskan, kondisi jalan yang sempat ramai diperbincangkan, kemungkinan tidak cukup hanya di tambal. Hal ini karena lama tidak dilakukan peningkatan kapasitas dan kondisi jalan, sehingga tetap harus dilakukan upaya peningkatan. Memang butuh biaya besar, dan Beny mengatakan, harus berbagi dengan kebutuhan yang lain.
“Masyarakat tidak akan melihat jalan ini kewenangan siapa, maka yang terpenting, kita upayakan memperbaiki atas akses prasarana dan sarana. PR-nya banyak dan kita upayakan terus supaya bisa melakukan perbaikan,” papar Beny.
Kepala DPUPESDM DIY, Anna Rina Herbranti mengatakan, pembangunan tidak hanya fokus pada perbaikan jalan saja. Detail utamanya berupa rekonstruksi jalan dan overlay ruas jalan sepanjang 1,5 kilometer. Perbaikan ini ditargetkan selesai pada Oktober 2024 mendatang.
Pembangunan dibagi beberapa tahap, salah satunya penebangan pohon perindang. Saat ini pembangunan telah berada pada tahap pemasangan saluran drainase. Pembangunan drainase ini berupa pemasangan U-Ditch sepanjang 1.476 meter. Ada pula penempatan Box Culvert sepanjang 23 meter di sisi Utara Jalan Godean. Penyedia jasa atas pengerjaan proyek ini adalah PT. Wasis Karya Nugraha. Sementara untuk konsultan supervisi adalah PT. Tri Patra Konsultan. Target perbaikan jalan memakan waktu 180 hari hingga Oktober 2024.
“Benar sudah mulai digarap dan kontraknya sepanjang 1,5 kilometer. Nilai kontraknya Rp 11.205.322.910,-. Kalau masa pelaksanaan berdasarkan kontrak itu 180 hari kalender. Diawali 23 April 2024 dan untuk serah terima 19 Oktober 2024,” jelas Anna Rona Herbranti saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/6).
Proses keseluruhan proyek ini, menurut Anna berlangsung bertahap. Untuk saat ini dilakukan peningkatan aspal sepanjang 1,5 kilometer. Sisanya berupa perawatan dan pemeliharaan rutin menggunakan anggaran pemeliharaan jalan provinsi. Saat ini fokus peprbaikan masih di ruas jalan 1,5 Km ini. Selama proses pengerjaan, tidak dilakukan penutupan jalan, namun dilakukan rekayasa lalu lintas melalui koordinasi dengan Dishub dan Kepolisian serta Kalurahan.
Perbaikan jalan tidak hanya di kawasan Godean saja, namun ada tujuh ruas jalan yang turut menjadi perhatian jajarannya. Targetnya adalah rehabilitasi yang ditargetkan rampung tahun ini. Anna menegaskan bahwa perbaikan jalan ini bukan karena sekadar karena viral di media sosial. Namun sifatnya adalah perbaikan infrastruktur jalan. Terutama jalan prioritas yang menjadi penghubung antar wilayah.
“Pertimbangannya karena ruas jalan yang diperbaiki itu merupakan jalan dengan prioritas konektivitas antar wilayah. Dengan demikian rehabilitasinya diprioritaskan dibandingkan jalan lain,” katanya.
Total ada tujuh ruas jalan di Sleman, Bantul dan Gunungkidul yang menjadi prioritas perbaikan untuk saat ini. Meliputi Jalan Godean sepanjang 1,5 kilometer, Jalan Kaliurang sepanjang 1,65 kilometer, ruas Jalan Demakijo-Kebonagung I sepanjang 1,5 kilometer. Ruas Jalan Klangon-Tempel sepanjang 1,5 kilometer, ruas Jalan pengganti Hargomulyo-Watugajah sepanjang 2,5 kilometer. Selanjutnya ruas Jalan Prambanan-Gayamharjo sepanjang 0.4 kilometer dan ruas Jalan Imogiri-Dodogan sepanjang 1,5 kilometer.
“Total ada tujuh ruas jalan yang rencananya kami rehabilitasi tahun ini. Untuk jenis kerusakan berbeda-beda setiap wilayah,” ujarnya.
Anna menuturkan, perbaikan terfokus pada ruas jalan prioritas. Khususnya yang menjadi penghubung antar wilayah. Kaitannya adalah perputaran ekonomi melalui beragam komoditas. “Kalau panjang jalan provinsi di DIY ada di angka 674.585 kilometer. Untuk perbaikan jalan rusak terfokus di ruas jalan prioritas. Tahun ini 7 ruas jalan dan targetnya selesai akhir tahun agar bisa membantu aktivitas dan konektivitas wilayah,” katanya.
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga DPUP-ESDM DIY, Wira Sasongko Putro mengatakan perbaikan jalan Godean tidak hanya sepanjang 1,5 kilometer, namun mencapai 7,5 kilometer. Panjang ini membentang dari Pasar Godean hingga Jembatan Kebon Agung 1 atau Jembatan Ngapak.
Namun untuk saat ini, untuk tahap awal, perbaikan sepanjang 1,5 kilometer. 1,5 Km ini membentang dari Jembatan Sumber Rejo 2 hingga SPBU Sidorejo. “Panjang jalan dari Pasar Godean hingga Jembatan Kebon Agung 1 atau Jembatan Ngapak kurang lebih 7,5 kilometer. Penanganan kami di tahun ini sepanjang 1,5 kilometer dimulai dari Jembatan Sumber Rejo 2 sampai SPBU Sidorejo,” jelas Wira.
Meskipun baru 1,5 Km, namun ruas jalan Godean ini akan diperbaiki sesuai dengan kebutuhan. Hal ini sudah masuk pada penganggaran di tahun 2025. Wira juga telah berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DIY. Targetnya adalah perbaikan ruas jalan sepanjang 6 kilometer.
“Sisa 6 kilometer sudah diusulkan untuk dapat ditangani di TA 2025. Untuk skema anggaran dan sumber dana masih menjadi pembahasan kami dengan TAPD DIY, tentunya dengan mempertimbangkan ketersediaan fiskal Pemda DIY,” katanya.
Perbaikan jalan saat ini menurutnya adalah rehabilitasi. Tepatnya berupa pengerasan jalan dan pelebaran jalan menuju standar. Acuannya adalah 7 meter untuk lebar ruas jalannya, dengan kelengkapan drainase. “Ruas jalan yang kami tangani saat ini belum sepenuhnya memiliki drainase yang memadai, sehingga perlu difasilitasi drainase. Wujud antisipasi kerusakan ruas jalan juga ketika hujan,” ujarnya.