(Beritadaerah-Purbalingga) Air menjadi faktor penting dalam pertanian. Untuk mengairi sawah-sawah yang ada di Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, para petani mengandalkan pompa air bertenaga surya.
Saat acara Samban Tani di Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, baru-baru ini, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, menyebut, pompa buatan warga setempat tersebut adalah karya inovatif.
“Saya melihat langsung pompa air ini tanpa harus menggunakan solar dan listrik hanya menggunakan tenaga matahari (surya) sudah bisa mengaliri petak-petak sawah di Desa Senon,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang akrab dipanggil Tiwi.
Menurut Bupati Tiwi, inovasi teknologi tersebut merupakan inisiasi yang luar biasa dari putra-putra daerah yang memiliki kepedulian yang luar biasa kepada sektor pertanian.
“Ini harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk bisa meningkatkan produktivitas pertanian. (Ini) tidak hanya efektif untuk mencukupi kebutuhan air, inovasi teknologi ini juga sangat efisien dari sisi biaya. Untuk biaya maintenance (perawatan) juga tergolong murah,” ujar bupati.
Tiwi berencana mengadopsi teknologi tersebut untuk peningkatan sektor pertanian di Purbalingga dan ini adalah karya putra Kemangkon yang peduli pertanian ini akan kita jadikan sebuah program (untuk) membantu kadang-kadang (saudara) tani yang ada di Purbalingga. Ini akan kita masukan dalam pembahasan anggaran 2025.
Hal senada juga disampaikan oleh pengelola Botan Solar Pump, Galih Satya Dharma, berharap, teknologi tersebut dapat diterapkan oleh para petani lain di Purbalingga. Pompa air tenaga surya tersebut mampu mengairi 10 hektare sawah dengan waktu beroperasi selama 3 hari. Teknologi ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan yang lengkap.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kemangkon, Endang Pratiwi, melaporkan, secara umum potensi lahan sawah di Kecamatan Kemangkon seluas 2,210 hektare, sedangkan luas lahan keringnya 550 hektare. Tanam padi di Kemangkon dikerjakan dua kali dalam setahun.
Ia menjelaskan, PAT-PIP (Penambahan Areal Tanam dan Peningkatan Indeks Pertanaman) dari Kementerian Pertanian merupakan penambahan luas lahan padi, dari yang tadinya lahan kering untuk tanaman palawija menjadi lahan sawah dengan masa tanam setahun sekali dengan bantuan pompanisasi. PAP dilaksanakan di Desa Senon dengan target 40 hektare lahan kering. Terhitung sampai dengan medio 2024, sebanhyak 10 hektare lahan kering telah diubah menjadi lahan penanaman padi, dengan memanfaatkan pompanisasi air Sungai Klawing di area desa.