Pemprov Jawa Timur Gelar Misi Dagang dan Investasi di Denpasar

(Beritadaerah-Denpasar) Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali di Aston Denpasar Hotel & Convention Center, Selasa (25/6). Misi dagang ini dibuka dengan pemukulan Kendang Bali oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Iwan dan Kepala Disperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta.

Saat membuka acara ini, Pj. Adhy Karyono menyampaikan misi dagang Jatim di Bali menjadi yang perdana pada tahun 2024 dan gelaran yang diikuti oleh 176 pelaku usaha dari kedua provinsi. Sementara di tahun 2023, kegiatan misi dagang dilaksanakan sebanyak delapan kali dan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp2,2 triliun dengan total sebanyak 258 komitmen transaksi.

“Bali ini adalah provinsi yang pertama. Meski begitu, semangat pelaku usahanya sangat tinggi. Dan alhamdulillah baru 4 jam diadakan, transaksinya sudah mencapai Rp330 miliar hingga pukul 11.00 WITA. dan Kita berharap hingga acara selesai, pukul 17.00 WITA, bisa tembus Rp500 miliar,” kata Adhy yang dikutip laman Kominfo Jatim, Selasa (25/6).

Dalam misi dagang ini, kata Pj. Adhy juga menjadi ajang untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jatim dengan provinsi mitra. Pertemuan antar pengusaha dalam misi dagang selalu berdampak pada kerja sama yang menguntungkan.

Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy menambahkan, misi dagang antara Jatim dan Bali sangat strategis. Hal ini terlihat dari neraca perdagangan kedua provinsi yang mengalami surplus Rp5,46 triliun. Berdasarkan rilis BPS tahun 2023, tercatat nilai pembelian atau bongkar dari Bali sebesar Rp3,01 triliun. Sedangkan total nilai penjualan atau muat ke Bali sebesar Rp8,47 triliun. Sehingga total neraca perdagangan kedua provinsi adalah sebesar Rp11,48 triliun.

Selama ini, Bali menyuplai beberapa komoditas utama seperti cengkeh, perlengkapan olahraga, buah kelapa, koper dan tas, skrap besi, bawang bombay, daging sapi, ikan beku, labu, joran dan komoditas lainnya. Sebaliknya, Jatim juga banyak menyuplai komoditas ke Bali seperti komoditas saus, semen, kopi, kendaraan bermotor, sabun, telepon, minyak kelapa, makanan hewan, pasta mentah, beras dan komoditas lainnya ke bali.

Sementara itu Kepala Disperindag Provinsi Jatim Iwan menyampaikan, jumlah pelaku usaha yang diikutsertakan dalam misi dagang kali ini sebanyak 176 peserta. “Dari 176 pelaku usaha yang ada, 100 berasal dari Bali dan 76 dari Jawa Timur. Secara transaksi, sejak dibuka pada pukul 07:00 WITA hingga pukul 11:00 WITA, jumlah transaksi telah mencapai Rp330 miliar,”katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Disperindag Bali I Wayan Jarta mengapresiasi kegiatan misi dagang dan investasi yang dilakukan Pemprov Jatim. Ia berharap dengan adanya gelaran tersebut, mampu memperkuat kerja sama ekonomi antara Jatim dan Bali.