(Beritadaerah-Medan) Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pangan lokal, yang dinilai memiliki potensi besar dalam membangun kemandirian pangan masyarakat. Inisiatif ini sejalan dengan Undang-Undang (UU) Pangan, yang bertujuan meningkatkan perekonomian lokal melalui pemberdayaan UMKM pangan.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, menyatakan bahwa salah satu program utama yang sedang berjalan adalah pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM pangan lokal di berbagai daerah. Program ini menekankan pentingnya diversifikasi pangan lokal untuk mendukung kemandirian pangan nasional.
Andriko menyoroti pentingnya teknologi dan inovasi dalam pengembangan produk pangan lokal. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, produk pangan lokal dapat dikenal lebih luas, baik di pasar lokal maupun internasional. Selama kunjungannya ke Medan, Sumatra Utara, Andriko mengamati dua UMKM pangan lokal, Donat Kentang Donita dan Syifa Hidroponik, yang terus berinovasi dalam menciptakan produk berkualitas tinggi.
Donat Kentang Donita memproduksi donat berbahan dasar kentang dengan berbagai varian rasa dan kapasitas produksi mencapai 10.000 kemasan per bulan. Syifa Hidroponik fokus pada produksi olahan sayur seperti rendang kangkung, keripik sawi, dan kale dengan kapasitas produksi 800 kemasan per bulan. Bapanas memberikan dukungan berupa alat produksi seperti alat pembagi adonan dan mini freeze dryer, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional UMKM tersebut.
Pada tahun 2024, Bapanas telah menyalurkan fasilitas alat produksi kepada UMKM pangan lokal di 16 provinsi dan 27 kabupaten/kota. Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, menjelaskan bahwa selain menyediakan alat produksi, pihaknya juga merancang pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM di pasar.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Rinna Syawal juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dari seluruh stakeholder terkait, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan komunitas lokal, untuk menjaga kesinambungan usaha UMKM pangan lokal.