(Beritadaerah-Jakarta) Ekonomi Indonesia terus menunjukkan stabilitas berkat dukungan kuat dari permintaan domestik. Pada kuartal II 2024, Produk Domestik Bruto (PDB) didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Peningkatan ekspor barang, terutama produk manufaktur dan pertambangan seperti logam, bijih logam, dan besi baja, ke negara-negara mitra dagang utama seperti India dan Tiongkok, juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sektor-sektor utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi meliputi industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran. Secara wilayah, pertumbuhan ekonomi yang kuat diperkirakan terjadi di mayoritas daerah, dengan pertumbuhan tertinggi di Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.
Pada kuartal III dan IV 2024, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat, didukung oleh peningkatan stimulus fiskal dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB serta peningkatan kinerja ekspor seiring meningkatnya permintaan dari mitra dagang utama.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi tahun 2024 diproyeksikan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen. Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi antara stimulus fiskal dari pemerintah dan stimulus makroprudensial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama dari sisi permintaan.