(Beritadaerah-Jakarta) Pelabuhan Patimban diharapkan dapat menjadi katalisator dalam pengembangan bisnis dan ekonomi di kawasan Jawa Barat dan sekitarnya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak para pelaku usaha untuk berpartisipasi, berinvestasi, dan menjalankan kegiatan bisnis di pelabuhan tersebut.
Peran aktif dari pelaku ekonomi dan bisnis sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan kebijakan pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia. Pelabuhan Patimban diharapkan dapat mempermudah layanan transportasi laut dan logistik, meningkatkan efisiensi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat dan secara nasional.
Kementerian Perhubungan bersama PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) dan PT Patimban International Car Terminal (PICT) terus mengembangkan Pelabuhan Patimban untuk menyediakan fasilitas transportasi laut yang optimal, sekaligus menjadi pusat bisnis bagi pelaku usaha di Jawa Barat.
Pengembangan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam beberapa tahap: tahap I-1 (2018-2021), tahap I-2 (2022-2025), serta tahap II dan tahap III yang akan menyusul. Pemerintah juga membangun ekosistem pelabuhan dengan mengembangkan area penunjang untuk mendukung kelancaran operasional. Area penunjang ini juga dibuka bagi investor guna mempercepat pembangunan.
Untuk keperluan area penunjang, Kementerian Perhubungan telah membebaskan tanah seluas ±350 hektare. Area ini tidak hanya mendukung kegiatan utama pelabuhan dan bongkar muat, tetapi juga pengembangan kawasan industri baru yang dapat mengefisienkan biaya logistik.
Pelabuhan Patimban telah dilengkapi berbagai fasilitas operasional, seperti gerbang otomatis di terminal internasional, area penerimaan di terminal domestik dan internasional, fasilitas lengkap pada area inspeksi, pre-yard, storage yard, CCTV di 20 titik keamanan, serta lampu penerangan di area storage dan dermaga.
Untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor, pelabuhan ini dilengkapi dengan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure). Pelayanan kapal di pelabuhan ini dilakukan secara online melalui Inaportnet.
Tahap I-1 pembangunan Pelabuhan Patimban yang telah selesai pada 2020 mulai beroperasi sementara, dan sejak 2021 telah beroperasi penuh dengan pengelolaan oleh Badan Usaha Pelabuhan PT PPI. Pada 2021, terminal kendaraan dengan kapasitas 218.000 CBU per tahun telah melayani operasional dengan total muatan 31.856 CBU per tahun atau 15 persen dari kapasitas.
Pada 2022, total muatan meningkat menjadi 198.064 CBU per tahun atau 91,1 persen dari kapasitas, dan pada 2023 mencapai 224.935 CBU atau 103,18 persen dari kapasitas. Pada Juni 2024, total muatan sudah mencapai 90.659 CBU atau 41,59 persen dari kapasitas, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam aktivitas pelabuhan.