(Beritadaerah-Nasional) Upaya percepatan tanam di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan terus dioptimalkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Di kawasan tersebut, pertanian modern yang menggunakan deretan mesin canggih serta varietas unggul tahan iklim telah diterapkan.
Sekretaris Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementan, Haris Syahbuddin, menyampaikan bahwa varietas tematik seperti Inpara 2, Inpari 32, Inpari 36, cakrabuana agritan, mantap, inpago 13 fortiz, biosalin 1 dan biosalin biasa telah dipamerkan dalam proses percepatan ini. Selain itu, metode tanam jarwo 2:1 dan 4:1 serta penggunaan drone untuk pemupukan, AWS atau automatic watering system, dan sensor alat pengamatan kelembaban tanah juga diperkenalkan.
Saluran primer dan sekunder terus ditata, serta program pompanisasi dimaksimalkan untuk memastikan lahan sawah dapat berproduksi lebih dari satu kali dalam setahun. Kerja sama dengan mahasiswa Polbangtan Manokwari dan tim irigasi Bapeltan Lampung turut dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi telah meninjau penggunaan teknologi drone dalam penyebaran pupuk di hamparan sawah seluas 40.000 hektare sebagai bagian dari implementasi konsep smart farming berbasis internet of things. Presiden menekankan pentingnya konsentrasi sektor pertanian dalam menghadapi ancaman kekeringan dan krisis pangan global, sambil mengapresiasi perkembangan pesat pertanian di Merauke.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan optimisme terhadap pembangunan lumbung pangan di Merauke, mengusung konsep pertanian pintar yang memadukan teknologi modern dan keterlibatan generasi muda untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Pertanian di Merauke akan dikembangkan secara bertahap dengan teknologi seperti varietas unggul, sensor tanah dan cuaca, drone pemantau lahan, dan sistem irigasi otomatis.
Kabupaten Merauke, dengan luas baku sawah mencapai 42.328,42 hektare dan luas panen padi 49.573 hektare, adalah penghasil padi terbesar di Provinsi Papua Selatan. Produksi padi di 2023 (GKG) mencapai 189.200 ton, memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.