Suasana Bandara Ngurah Ray Bali (Foto: Vibizmedia/ LenYong)

Optimis, Industri Penerbangan Indonesia Pulih

(Beritadaerah – Kolom) Transportasi Indonesia mengalami perkembangan yang membaik selama setahun terakhir, baik transportasi udara, laut maupun darat (kereta api).

Khusus industri penerbangan yang mengalami dampak signifikan akibat pandemi Covid-19 diperkirakan kembali bangkit pada tahun ini. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan bahwa jumlah penumpang pesawat pada 2024 akan menyentuh hampir lima miliar penumpang dalam setahun berdasarkan proyeksi mereka edisi Juni 2024.

 

Perkembangan Transportasi Udara di Indonesia 2024

Menurut Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), untuk transportasi udara, terjadi peningkatan jumlah penumpang terjadi di empat bandara internasional Indonesia. Bandara Kualanamu-Medan sebesar 29,90%; Ngurah Rai-Denpasar 12,81%; Juanda-Surabaya sebesar 12,11%, dan Soekarno Hatta-Tangerang sebesar 7,21%.

Secara angka jumlah penumpang internasional, maka angka kenaikan terjadi di Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, yaitu mencapai 653,9 ribu orang, lalu Bandara Ngurah Rai-Denpasar sebanyak 548,7 ribu orang.

Secara total untuk periode Januari–April 2024, jumlah penumpang pesawat ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing, sebanyak 5,7 juta orang atau naik 29,74% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Jika dilihat dari table di bawah ini selama satu tahun terakhir dari bulan Mei 2023 sampai dengan Mei 2024, penerbangan internasional termasuk stabil mengalami peningkatan paska pandemi Covid.

Sumber: Badan Pusat Statistik

 

Sedangkan untuk transportasi udara, menurut Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada April 2024 menyentuh 5,86 juta orang atau naik 30,63% dibanding Maret 2024 yang sebesar 4,48 juta penumpang.

Peningkatan jumlah penumpang domestik lebih merata terjadi di seluruh bandara, antara lain Bandara Kualanamu-Medan sebesar 45,48%; Juanda-Surabaya 40,02%, Hasanuddin-Makassar sebesar 36,07%, Ngurah Rai-Denpasar sebesar 28,02%, dan Soekarno Hatta-Tangerang sebesar 17,91%.

Total jumlah penumpang internasional sebanyak 7,4 juta orang, naik sebesar 1,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut naik 9,71 persen menjadi 261,1 ribu ton.

 

Grafik Tren Jumlah Penumpang Udara Internasional dan Domestik (Agustus 2022 – April 2024)

Sumber: databox

 

Untuk penumpang angkutan udara domestik, selama Januari–Mei 2024, jumlah penumpang domestik sebanyak 25,2 juta orang.

Sedangkan untuk Jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik mengalami peningkatan sebesar 6,07 persen menjadi 50,7 ribu ton.

 

Faktor Umum yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Penumpang Angkutan Udara

Inilah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan jumlah penumpang angkutan udara internasional di Indonesia pada tahun 2024:

  1. Pemulihan dari Pandemi COVID-19:

Usai masa pembatasan perjalanan internasional yang ketat selama pandemi COVID-19, banyak negara mulai melonggarkan pembatasan perjalanan dan melakukan perjalanan internasional lagi.

Kondisi ini dapat meningkatkan jumlah penumpang pesawat di Indonesia, mengingat popularitas destinasi wisata Indonesia di antara wisatawan asing.

  1. Peningkatan Koneksi Penerbangan:

Maskapai penerbangan internasional memulai kembali atau meningkatkan frekuensi penerbangan ke dan dari Indonesia. Ini bisa disebabkan oleh peningkatan permintaan dari penumpang yang ingin melakukan perjalanan bisnis, liburan, atau kunjungan keluarga.

  1. Kebijakan Perjalanan yang Diperlonggar:

Pemerintah Indonesia atau negara-negara lain mungkin telah melonggarkan kebijakan perjalanan internasional, termasuk visa dan persyaratan karantina, yang membuat lebih mudah bagi wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.

  1. Pemulihan Ekonomi:

Peningkatan jumlah penumpang angkutan udara internasional terkait dengan pertumbuhan ekonomi global dan regional. Jika ekonomi dunia dan regional mengalami pemulihan dan pertumbuhan yang stabil, maka permintaan untuk perjalanan internasional juga cenderung meningkat.

  1. Acara Khusus atau Event Wisata:

Adanya acara besar atau event wisata tertentu di Indonesia pada tahun 2024 dapat menarik lebih banyak wisatawan internasional untuk mengunjungi negara ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia meningkat pada Mei 2024. Jumlahnya mencapai 1.145.499 kunjungan, naik 7,36% secara bulanan dan naik 20,11% secara tahunan.

Kombinasi dari faktor-faktor di atas dapat berkontribusi pada peningkatan jumlah penumpang angkutan udara internasional di Indonesia pada tahun 2024.

Grafik Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia (April 2020 – April 2024)

Sumber: databox

 

Event-event Khusus yang Berkontribusi Meningkatkan Volume Penerbangan

Ada beberapa hal yang memang nampak memberikan kontribusi peningkatan volume penumpang pengguna pesawat udara khususnya penerbangan internasional. Selain factor-faktor yang telah disebutkan di atas terkait perjalanan bisnis dan wisata, ada beberapa event atau momen yang berkontribusi secara khusus.

Seperti disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, bahwa jumlah wisman ke Indonesia yang meningkat pada Mei 2024 secara umum karena adanya momen liburan internasional, antara lain Hari Raya Waisak.

Demikian juga terpilihnya indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024.  Kegiatan puncak 10th WWF di Bali pada 18-24 Mei 2024, sebuah pertemuan internasional berskala global, membuat volume penerbangan internasional meningkat.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan bahwa jumlah penumpang pesawat pada 2024 akan menyentuh hampir lima miliar penumpang dalam setahun. Jumlah tersebut sudah melampaui jumlah penumpang pesawat pada 2019 (angka tahun terakhir sebelum pandemi Covid-19).

Grafik IATA – Industry Statistics. Fact Sheet, June 2024

Sumber: International Air Transport Association (IATA)

Lonjakan jumlah penumpang ini diharapkan turut mendongkrak pendapatan industri penerbangan dan mendorong pemulihan industry penerbangan di Indonesia.

Kombinasi dari faktor-faktor di atas dapat berkontribusi pada peningkatan jumlah penumpang angkutan udara internasional di Indonesia pada tahun 2024. Dengan demikian jika jumlah event-event berskala internasional bertambah, maka dapat dipastikan akan berdampak signifikan pada industri penerbangan Indonesia.