Wamen Sudaryono Kunjungi Pupuk Iskandar Muda di Aceh Utara

(Beritadaerah-Aceh) Dalam kunjungan kerja ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Krueng Geukueh, Aceh Utara, pada Senin (12/8), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, menyampaikan kita perbaiki apa yang harus kita perbaiki, kita mulai apa yang harus kita mulai, menyosong era baru dan menyosong waktu dan bulan, insyaallah perkiraan kita ketersediaan pupuk bisa lebih baik.

Ditambahkan, Wamen Sudaryono, kalau jumlah pupuk bersubsidi yang telah disetujui oleh pemerintah mencapai 9,55 juta ton. Kondisi ini sudah dobel dibandingkan dengan 2023, artinya itu sudah baik dan saya sudah cek di mana-mana, para petani menyampaikan sudah lebih baik daripada sebelumnya. Sedangkan, total alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah pada 2023 sebesar 7,85 juta ton.

Kehadiran Wakil Menteri Pertanian itu disambut Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono, Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif, Komisaris Utama Marzuki Daud, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PIM, Eko Setyo Nugroho, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, SVP Pemasaran Pupuk Indonesia Iyan dan Sekretaris Perusahaan PIM Maimun dan Kepala Dinas Pertanian Aceh, Cut Huzaimah.

Usai kunjungan, Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. ENG MM MBA menyampaikan, hari ini pihaknya mengunjungi PT Pupuk Iskandar Muda PIM di Aceh Utara bertujuan untuk mendapatkan informasi secara mendalam terkait ketersediaan pupuk. Pihaknya juga ingin mengetahui termasuk hal-hal yang memang harus diperbaiki, dan bagaimana mekanisme menyediakan ketersediaan pupuk dan tepat waktu kepada petani.

Wamen Pertanian turut didampingi anggota Komisi IV DPR RI, T.A.Khalid, Kadis Peternakan Zulsafran, Kepala BSIP Aceh Firdaus, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar, Kabag Ops Polres Lhokseumawe Kompol Abdul Muin, Plt Sekda Aceh Utara Dayan Albar, Kadistanpan Aceh Utara Erwandi, Kadisbunnakkeswan Aceh Utara, Lilis indriansyah MP, Kepala Bulog Sub Divre Lhokseumawe Muhammad Iqbal, Staf Ahli Walikota Lhokseumawe Mehrabsyah, dan Muspika Dewantara.

Wakil Menteri Pertanian ini juga mengakui, memang ada masalah satu dua, apakah masalah distribusi, apakah pengecer dengan distributor mungkin tidak cukup uang untuk menebus pupuk dan seterusnya. Selain itu, disebutkan, kehadiran pihaknya ke PT PIM juga mau mendengarkan insert masalah apa saja sebenarnya yang dihadapi oleh Pupuk Indonesia dalam menyediakan pupuk bagi petani.

Menurut dia, ketersediaan air bagi petani sekarang pemerintah menyediakan pompanisasi yang merupakan upaya penyediaan pompa air untuk irigasi lahan pertanian, menjadi fokus utama pemerintah dalam mendukung petani menghadapi tantangan kekeringan.

Sudaryono menekankan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari strategi nasional untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. “Program pompanisasi yang diterapkan di seluruh Indonesia merupakan solusi bagi para petani untuk berproduksi,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, TA Khalid menyampaikan, pihaknya siap mengawal ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani. Hal itu dilakukan agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat Pangan.