(Photo: Bappenas)

Pemerintah Dorong Hilirisasi dan Penguatan Industri untuk Atasi Ketimpangan Ekonomi

(Beritadaerah-Nasional) Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan di Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menangani isu kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa meski pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, penurunan angka kemiskinan belum terjadi secara merata. Menurut Pungkas, stagnasi dalam penyerapan tenaga kerja serta peralihan sektor dari sumber daya alam ke industrialisasi yang belum optimal menjadi kendala bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Oleh sebab itu, fokus pemerintah, terutama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), diarahkan pada penguatan sektor industri melalui hilirisasi produk pertanian dan mineral.

Pungkas meyakini bahwa langkah hilirisasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga mampu mengurangi ketimpangan ekonomi. Ia juga menyoroti bahwa konsentrasi industri masih terpusat di Pulau Jawa, sementara daerah lain belum berkembang secara optimal, yang turut memperparah ketimpangan ekonomi di Indonesia. Pungkas juga menyampaikan pentingnya perhatian khusus pada kelas menengah, terutama mereka yang rentan tergelincir ke dalam kategori miskin. Menurutnya, kelas menengah bawah sangat rentan terhadap perubahan ekonomi, dan oleh karenanya, pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan seperti jaminan kehilangan pekerjaan dan program reskilling untuk meningkatkan kapasitas ekonomi kelompok ini.

Sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi ketimpangan dan kemiskinan, Indonesia berperan aktif dalam forum internasional, termasuk Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships/HLF MSP) 2024. Melalui forum ini, Indonesia berharap dapat berbagi pengetahuan serta menjalin kemitraan dengan negara-negara berkembang lainnya, terutama di kawasan Afrika dan Asia. Dengan komitmen dan kolaborasi global yang terjalin melalui forum tersebut, Indonesia optimis dapat turut menciptakan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan, baik di dalam negeri maupun secara internasional.