Konsep Smart dan Intelligent City di IKN Nusantara

(Beritadaerah-Kolom) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia yang modern dan berkelanjutan dibangun dengan konsep Smart City (Kota Cerdas). Suatu kawasan dikatakan Smart City bukan hanya memiliki jaringan internet, atau hal yang terkait teknologi, tetapi menciptakan kota yang lebih berkelanjutan, nyaman, dan berdaya saing.

Selain konsep Smart City, rencananya IKN juga akan mengimplementasikan konsep “Intelligent City” yang menggabungkan teknologi dengan perencanaan kota yang cerdas. Dengan konsep Smart City dan Intelligent City ini, IKN Nusantara diharapkan menjadi contoh kota masa depan bagi kota-kota lainnya di Indonesia. Penerapan konsep ini merupakan yang pertama di Indonesia, dengan konsep yang modern, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kualitas hidup warga. 

Saya ingat beberapa tahun yang lalu pernah diminta membuat konsep Smart City di wilayah Jakarta yang memiliki luas lahan 450 hektar lebih. Waktu itu konsep kawasan yang akan dibuat sangat kompleks dan integrasi satu dengan yang lain. Rencananya pihak pengelola akan membangun infrastruktur jaringan di bawah tanah, tanpa ada kabel atau tiang di atas tanah. Padahal sebelumnya sudah ada tetapi sangat terbatas dan hanya beberapa area saja. Didalam perencanaan, nantinya akan dibangun saluran kabel bawah tanah yang diperbesar dan areanya diperluas untuk utilities, kabel dan lainnya.

Selain itu nantinya kawasan tersebut memiliki jaringan fiber optic dengan kecepatan tinggi, tersedia kantor pelayanan terpadu untuk melayani pengguna kawasan, data center, call center, pembangkit listrik, kamera cctv yang terintegrasi dengan pihak pemerintah, akses keamanan kawasan dan sebagainya. Rencananya juga dibangun green building dan kawasan yang kumuh yang ada akan dihijaukan. Konsep Smart City yang disiapkan bukan untuk 3-4 tahun saja, tetapi sampai menyiapkan untuk pondasi 15-20 tahun kedepan. Sayangnya, ternyata konsep yang tawarkan tidak jadi terlaksana karena berbagai alasan. 

Bagaimana konsep penerapan Smart City?

Smart City merupakan suatu konsep perencanaan, penataan dan pengelolaan kota yang saling berkaitan dalam semua aspek kehidupan untuk mendukung masyarakat yang cerdas, berpendidikan, memiliki moral serta peningkatan kualitas hidup warga negaranya. Tujuan kota cerdas adalah untuk menciptakan perencanaan dan pengembangan pada suatu kota yang layak huni, maju dan modern sehingga meningkatkan produktivitas daerah, daya saing ekonomi dan pembangunan pondasi pada suatu kota atau negara.

Dengan Smarty City maka dapat meningkatkan kualitas hidup warga dan efisiensi pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Kota-kota Smart City memanfaatkan teknologi untuk mengelola sumber daya secara lebih efektif, mengurangi polusi, meningkatkan keamanan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Konsep Smart City menurut IMD (Institute for Management Development) adalah konsep yang sangat komprehensif. Ini bukan hanya sekadar penerapan teknologi, tetapi juga melibatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat, tata kelola pemerintahan, dan infrastruktur kota.

Sekedar informasi, IMD merupakan lembaga akademis independen yang berbasis di Lausanne, Swiss, dan Singapura. Pada April 2024, IMD merilis hasil Smart City Index (SCI) terhadap 142 kota di dunia, tiga kota diantaranya dari Indonesia yakni Jakarta, Medan dan Makassar. Tujuan dari survei tersebut untuk membantu pengembangan kota pintar di dunia. Kota Zurich mendapatkan rangking pertama Smart City Index 2024.

Saya melihat kota seperti Jakarta, Medan, dan Makassar yang termasuk dalam survei IMD, telah membangun dan menerapakan konsep Smart City. Beberapa contoh penerapan Smart City yang digunakan seperti dalam sistem transportasi. Penggunaan aplikasi dalam akses ke moda transportasi publik. Dari proses manual sekarang dengan e-ticket. Semua dilakukan dengan menggunakan teknologi dan secara online. Dalam pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Daerah telah meluncurkan berbagai aplikasi atau e-goverment, proses pelayanan perizinan dan lainnya menggunakan platform digital. Proses digitalisasi ini sangat membantu masyarakat dan mendapatkan sambuatan yang positif. 

Menurut IMD, Smart City yang ideal memiliki karakteristik seperti

  • Fokus pada kesejahteraan warga: Smart City bukan hanya tentang teknologi canggih, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup warga. Ini termasuk akses yang lebih baik terhadap layanan publik, lingkungan yang lebih bersih, dan peluang ekonomi yang lebih luas.
  • Keterlibatan warga: Warga harus menjadi bagian integral dalam perencanaan dan pengembangan smart city. Pendapat dan kebutuhan mereka harus didengarkan dan dipertimbangkan dalam setiap keputusan.
  • Tata kelola yang baik: Pemerintah kota harus memiliki tata kelola yang baik dan transparan. Ini meliputi perencanaan yang matang, anggaran yang efektif, dan akuntabilitas yang tinggi.
  • Infrastruktur yang memadai: Infrastruktur yang memadai adalah fondasi dari smart city. Ini termasuk jaringan transportasi yang efisien, sistem energi yang berkelanjutan, dan infrastruktur digital yang kuat.
  • Inovasi dan teknologi: Teknologi memainkan peran penting dalam smart city. Namun, teknologi harus digunakan untuk memecahkan masalah nyata dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Konsep Smart City yang disampaikan oleh IMD merupakan konsep yang berpusat pada manusia dan berkelanjutan. Smart City bukan hanya sekedar tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Dengan karakteristik yang disampaikan, diharapkan kota-kota Smart City di Indonesia dapat memberikan manfaat yang besar dan meningkatkan kualitas warganya.