(Beritadaerah-Jakarta) Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak para pengusaha Eropa, khususnya dari Belgia, untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia. Hal itu disampaikan dalam upaya mendukung program makan bergizi gratis yang akan dijalankan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Program itu ditujukan untuk menciptakan Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang sehat dan cerdas.
“Kami telah berdiskusi dengan beberapa pengusaha Belgia di Brussel untuk menjajaki peluang investasi di sektor pertanian Indonesia. Pemerintah tengah menyiapkan program makan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah dasar, yang merupakan langkah penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” ungkap Wamentan dalam keterangannya, Sabtu (14/9).
Menurut Wamentan, langkah Prabowo Subianto dalam menyediakan makanan bergizi bagi siswa sekolah dasar adalah langkah tepat untuk membangun generasi masa depan Indonesia yang sehat dan berdaya saing tinggi. “Jika kita mampu menyediakan makanan bergizi, seperti nasi, daging, dan sayuran yang seimbang, generasi ini akan tumbuh cerdas dan mampu memajukan Indonesia,” jelasnya.
Selain membahas investasi dalam komoditas daging, susu, dan sayuran, Wamentan juga menekankan pentingnya hilirisasi pangan seperti kopi, karet, dan kakao—komoditas unggulan yang sudah populer di kalangan konsumen Eropa. Wamentan berharap, melalui kerja sama dengan pengusaha Belgia, pasar internasional untuk produk-produk pertanian Indonesia akan terus berkembang.
“Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, kami optimis bahwa pasar pertanian kita bisa semakin luas di kancah internasional,” tambahnya.
Wamentan juga menyoroti luasnya lahan pertanian yang subur di Indonesia, yang memberikan potensi besar bagi negara ini untuk menjadi pusat produksi pangan di Asia Tenggara. Kerja sama dengan Belgia dinilai dapat membantu modernisasi pertanian Indonesia, termasuk pengembangan teknologi pasca panen, logistik, dan distribusi.
Para pengusaha Belgia yang hadir dalam diskusi tersebut menyambut baik ajakan investasi di Indonesia. Mereka melihat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan, dengan potensi sumber daya alam yang besar dan kebijakan pemerintah yang mendukung investasi asing di sektor pertanian. Belgia juga tertarik berpartisipasi dalam pengembangan produk pangan sehat yang berkaitan dengan program makan bergizi gratis.
Kerja sama ini diharapkan dapat membantu Indonesia meningkatkan produktivitas pertanian dan mempercepat tercapainya tujuan pemerintah dalam menyediakan akses makanan bergizi secara merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sebelumnya, Wamentan Sudaryono juga bertemu dengan Duta Besar RI untuk Belgia, Andri Hadi, serta diaspora dan mahasiswa Indonesia di Belgia. Dalam pertemuan tersebut, Wamentan menegaskan pentingnya meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia, terutama di pasar Eropa.
Wamentan juga menyampaikan komitmennya untuk menciptakan petani milenial dan eksportir muda guna mendorong pertumbuhan sektor pertanian nasional dan memperluas pasar internasional. Namun, menurut Wamentan, diperlukan komitmen kuat dari Kedutaan Besar RI di Belgia dan negara-negara lain untuk membantu membuka akses pasar baru bagi produk pertanian Indonesia.
“Kita harus mendorong promosi pengusaha lokal Indonesia agar dapat membantu meningkatkan ekspor komoditas pertanian. Hal itu juga akan membantu diaspora Indonesia yang membuka bisnis di luar negeri dengan mendatangkan produk-produk dari tanah air,” pungkasnya.