(Beritadaerah-Kolom) Ekonomi kreatif di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kekayaan budaya, kreativitas masyarakat, dan dukungan pemerintah telah mendorong sektor ini menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional. Sektor ini juga berpotensi menjadi lokomotif peningkatan penyerapan tenaga kerja dan membuka lapangan usaha baru.
Sekedar informasi, ekonomi kreatif merupakan sektor ekonomi yang mengandalkan kreativitas, ide, dan inovasi untuk menghasilkan barang dan jasa. Ini mencakup berbagai industri, seperti seni, desain, musik, film, mode, kuliner, dan teknologi. Dalam ekonomi kreatif, nilai tambah dihasilkan bukan hanya dari materi, tetapi juga dari kreativitas dan keahlian manusia. Ekonomi kreatif memiliki beberapa ciri khas, yakni ada inovasi yang menghasilkan produk atau layanan baru yang unik, memiliki kreativitas dan konsep baru, mengandalkan jaringan kolaboratif dan interaksi sosial, serta memanfaatkan teknologi dalam distribusi dan promosinya.
Potensi Ekonomi Kreatif di Indonesia
Menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada triwulan 1 tahun 2024, sektor ekonomi kreatif Indonesia terus menunjukkan kinerja yang positif. Pencapaian nilai tambah ekonomi kreatif diperkirakan mencapai Rp749,58 triliun, atau sekitar 55,65 persen dari target tahunan sebesar Rp1.347 triliun. Ada tiga sektor unggulan yang berkontribusi signifikan terhadap nilai tambah ekonomi kreatif adalah kuliner, fesyen, dan kriya. Sementara itu pada tahun 2023, nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp1.414,77 triliun dan tahun 2022, mencapai Rp1.134,9 triliun.
Jika dilihat dari geografis dan kondisi budaya yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam ekonomi kreatif. Selama ini Indonesia dikenal memiliki keragaman budaya yang sangat kaya, mulai dari musik, tari, seni rupa, hingga kuliner. Kekayaan budaya ini menjadi sumber inspirasi yang tak terbatas bagi para pelaku industri di ekonomi kreatif.
Bahkan munculnya talenta muda yang kreatif dan generasi muda Indonesia memiliki minat yang tinggi setiap tahunnya terhadap dunia kreatif dan mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap teknologi dan informasi, sehingga mampu menghasilkan karya-karya yang inovatif dan berkualitas.
Disamping itu dengan pertumbuhan ekonomi digital telah membuka peluang pasar yang sangat luas bagi industri kreatif. Platform digital seperti media sosial dan e-commerce memudahkan para pelaku industri kreatif untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri. Pemerintah Indonesia melihat potensi yang ada terus memberikan dukungan dan perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan industri kreatif. Berbagai kebijakan dan program telah dikeluarkan untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.
Membangun Kota Kreatif
UNESCO yang merupakan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan kelima kota di Indonesia dalam kota Kreatif melalui program UNESCO Creative CIties Network (UCCN)/ Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Kelima kota tersebut yakni Pekalongan di Jawa Tengah sebagai Kota Kerajinan dan Seni Rakyat (Batik), Bandung di Jawa Barat sebagai Kota Desain, Ambon di Maluku sebagai Kota Musik, Jakarta sebagai Kota Literasi, dan Solo di Jawa Tengah sebagai Kota Kerajinan Tangan dan Seni Rakyat. Kota-kota lain juga sedang diusulkan dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO antara lain Kota Yogyakarta, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Legitimasi dari UNESCO kepada kelima kota di Indonesia melalui UCCN memberikan dampak yang besar. Tidak hanya pada keberlanjutan dan kelestarian potensi seni dan budaya yang ada, juga secara tidak langsung menjadi sarana promosi yang efektif. Sehingga minat wisatawan mancanegara ke Indonesia akan meningkat dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Selain itu juga menarik minat investor untuk berinvestasi di kota tersebut.
Saat ini, Kemenparekraf melalui Program KaTa Kreatif sendiri berfokus pada peningkatan inovasi dan kewirausahaan pelaku ekonomi kreatif daerah atau kota di Indonesia. Selain pemberian materi penguatan inovasi dan kewirausahaan, juga dilakukan pendampingan sehingga para pelaku ekonomi kreatif mampu mengembangkan produk-produk dan karya kreatifnya.
Membangun kota kreatif di Indonesia pastinya melibatkan beberapa aspek dan langkah strategis dalam memanfaatkan potensi lokal dan mendorong inovasi. Untuk itu dapat dimulai dari pengembangan infrastruktur seperti transportasi, internet, dan ruang publik yang mendukung kreativitas, seperti taman seni atau ruang coworking.
Selanjutnya membuat platform untuk kolaborasi antara berbagai sektor, seperti pemerintah, bisnis, dan komunitas kreatif, agar ide-ide dapat saling berinteraksi. Pemasaran dan mempromosikan potensi kreatif dengan mengadakan festival seni, musik, atau inovasi untuk menarik pengunjung dan memperkenalkan pelaku kreatif lokal. Terakhir secara berkala mengevaluasi program dan inisiatif yang telah diterapkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Dengan langkah-langkah tersebut, kota kreatif di Indonesia dapat tumbuh dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan budaya lokal.
Dengan melihat tren peningkatan setiap tahun, kedepan ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang. Dengan dukungan pemerintah, pengembangan sumber daya manusia, dan pemanfaatan teknologi, sektor ini dapat menjadi salah satu pilar utama perekonomian Indonesia di masa depan.