(Beritadaerah-Nasional) Pada rangkaian pertemuan tingkat menteri ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) yang berlangsung di Vientiane, Laos, kerja sama antara ASEAN dengan European Free Trade Association (EFTA) dan Inggris diperkuat melalui beberapa dialog penting. Delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, yang mewakili Menteri Perdagangan RI.
Salah satu hasil signifikan dari pertemuan tersebut adalah tercapainya finalisasi Deklarasi Kerja Sama antara ASEAN dan EFTA. Deklarasi ini diharapkan akan memperluas kerja sama di berbagai sektor, seperti persaingan usaha, inovasi dan teknologi, perdagangan berkelanjutan, serta perlindungan konsumen. Langkah ini menjadi dasar penting bagi penguatan hubungan ekonomi antara ASEAN dan negara-negara anggota EFTA.
Selain itu, dalam pertemuan konsultasi antara ASEAN dan Inggris (AEM—United Kingdom Consultation), kedua belah pihak sepakat untuk terus memperkuat kerja sama ekonomi, dengan fokus pada transformasi digital dan keberlanjutan. Melalui ASEAN—UK Economic Integration Programme (EIP), kerja sama ini diharapkan akan membantu ASEAN dalam menghadapi tantangan ekonomi global, memperkuat hubungan perdagangan dan investasi, serta meningkatkan ketahanan rantai pasok regional.
Djatmiko juga turut hadir dalam beberapa pertemuan penting lainnya, seperti AEM—European Union Trade Commissioner Consultation dan AEM—Russia Consultation. Pada pertemuan-pertemuan tersebut, para menteri bertukar pandangan mengenai peningkatan kerja sama perdagangan serta strategi untuk memperkuat rantai pasok yang lebih tangguh.
Di sela-sela pertemuan tingkat menteri ekonomi ASEAN, Djatmiko juga mengadakan pertemuan bilateral dengan berbagai negara mitra dagang Indonesia, seperti Rusia, Kanada, Inggris, dan Swiss. Dalam pertemuan-pertemuan ini, negara-negara mitra tersebut menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan hubungan ekonomi dengan Indonesia.