(Beritadaerah-Sentul) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) menyatakan bahwa pemerintah menargetkan sebanyak 13 juta kendaraan roda dua akan menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030. Target ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mengurangi emisi karbon dalam sektor transportasi.
Menurut pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, di acara Putaran ke-2 EV Motor Conversion Race 2024 di Sentul Karting International Circuit, Bogor, pada Minggu (13/10/2024), dari target tersebut, tujuh juta di antaranya berupa kendaraan listrik baru, sedangkan enam juta sisanya merupakan kendaraan lama berbahan bakar fosil yang akan dikonversi menjadi kendaraan listrik.
Eniya menjelaskan bahwa program konversi kendaraan listrik ini sudah dimulai sejak tahun 2020. Program tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu langkah signifikan dalam menekan emisi karbon, terutama di sektor transportasi dan industri. Ia menambahkan bahwa sejak awal, Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan telah melihat potensi besar dalam pengurangan emisi melalui pengembangan kendaraan listrik serta upaya konversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi listrik.
Pemerintah juga memberikan subsidi sebesar Rp10 juta per unit untuk mendorong masyarakat melakukan konversi kendaraan. Namun, Eniya mengakui bahwa biaya konversi masih cukup tinggi, sehingga pemerintah mengandalkan partisipasi dari berbagai badan usaha melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk menutupi selisih biaya tersebut.
Badan usaha yang turut berpartisipasi dalam program ini melalui CSR akan mendapatkan pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai bentuk kontribusi mereka dalam penurunan emisi. Selain itu, partisipasi mereka akan mendapatkan tambahan lima poin dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper).
Eniya berharap, dengan keterlibatan berbagai pihak, program konversi kendaraan ini akan mempercepat transformasi menuju kendaraan berbasis listrik, mendukung upaya penurunan emisi karbon nasional, serta mempercepat transisi menuju penggunaan energi terbarukan di Indonesia.