(Beritadaerah-Jakarta) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat perannya dalam memperluas konektivitas di seluruh wilayah Nusantara. Dengan mengoperasikan 304 rute penyeberangan, termasuk di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), ASDP berkomitmen untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi dan memastikan mobilitas masyarakat di seluruh Indonesia tetap terjamin.
Menurut Shelvy Arifin, Sekretaris Perusahaan ASDP, dari 304 rute tersebut, 96 merupakan rute komersial, 204 merupakan rute perintis, dan 4 merupakan rute tol laut. Jaringan ini didukung oleh 220 kapal, yang berperan penting dalam mendukung distribusi bahan pokok dan mobilitas masyarakat di wilayah-wilayah terpencil.
“ASDP berupaya untuk memastikan akses transportasi ke daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh moda transportasi lain. Misalnya, di Kepulauan Kei, Maluku, kami hadir untuk memastikan distribusi bahan pokok dapat terus berjalan dengan baik, yang sangat penting untuk mendukung ekonomi lokal,” jelas Shelvy dalam konferensi pers pada Selasa (15/10/2024).
Penguatan konektivitas ini memberikan dampak besar, tidak hanya untuk memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata dan perdagangan lokal. Di destinasi wisata seperti Wakatobi, Sulawesi Tenggara, ASDP menyediakan KMP Sultan Murhum II untuk melayani rute Kamaru-Kaledupa-Tomia-Binongko, yang mempermudah akses wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata alam yang potensial.
Selain itu, ASDP juga melayani jalur penyeberangan menuju Raja Ampat di Papua, salah satu tujuan wisata favorit di Indonesia. Hal ini mendukung aksesibilitas ke destinasi-destinasi wisata yang berpotensi menarik wisatawan dalam jumlah besar.
ASDP juga terus meningkatkan layanan digital mereka melalui platform Ferizy, yang memungkinkan pengguna untuk memesan tiket hingga 60 hari sebelum keberangkatan. Inovasi ini membantu mengurangi antrian di pelabuhan, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan lebih efisien.
“Sistem ini memungkinkan transparansi dan efisiensi operasional, sehingga pengguna jasa bisa dengan mudah mengakses informasi terkait jadwal kapal, harga tiket, dan layanan penyeberangan lainnya, baik untuk rute komersial maupun perintis,” tambah Shelvy.
ASDP juga berperan aktif dalam program Angkutan Lebaran 2024, di mana mereka menyeberangkan lebih dari 4 juta penumpang dan 1 juta kendaraan melalui rute utama seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Penerapan digitalisasi dalam proses tiket membuat penyeberangan selama masa Lebaran berjalan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu dan kepadatan di pelabuhan.
Pada tahun 2023, ASDP berhasil melayani lebih dari 6,5 juta penumpang, serta 4,17 juta kendaraan roda dua dan 4,48 juta kendaraan roda empat atau lebih. Pencapaian ini menegaskan komitmen ASDP untuk terus meningkatkan akses transportasi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ke depan, ASDP akan terus berinovasi, baik dalam aspek konektivitas maupun teknologi, guna memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses layanan transportasi yang aman dan terjangkau. Dengan semangat inovasi dan komitmen pada pelayanan berkualitas, ASDP siap mendukung pembangunan ekonomi melalui peningkatan konektivitas nasional,” tutup Shelvy.