Kemenkop dan Perum Bulog Rencanakan Kerja Sama untuk Penyerapan Komoditas Pangan Koperasi

(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Perum Bulog sedang mempersiapkan langkah sinergi untuk menyerap komoditas pangan yang dikelola oleh koperasi. Kerja sama ini direncanakan akan disahkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam waktu dekat.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa kesepakatan ini diharapkan dapat mendorong perkembangan koperasi sekaligus memastikan ketersediaan bahan pangan di pasar. Menurutnya, melalui kerja sama ini, koperasi akan semakin dioptimalkan perannya dalam menjaga stabilitas harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalam pernyataannya pada Selasa (5/11/2024), Budi menyampaikan harapan agar keterlibatan koperasi ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk bergabung dan mendukung sistem koperasi. Koperasi-koperasi yang dilibatkan, khususnya di sektor pangan seperti beras, jagung, daging, dan kedelai, akan diserap produknya oleh Perum Bulog. Beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) juga akan direvitalisasi untuk mendukung program ini.

Perum Bulog, dengan jaringan gudangnya yang mencapai 1.596 unit di seluruh Indonesia, diyakini akan memudahkan koperasi di berbagai daerah untuk bersinergi dalam program ini. Pihak Kemenkop optimis bahwa kerja sama ini dapat meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi, serta menjadikan koperasi sebagai stabilisator harga pangan yang sering kali berfluktuasi.

Budi juga menekankan pentingnya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap koperasi. Menurutnya, dalam kerja sama ini, koperasi harus menghindari praktik-praktik seperti markup atau penyalahgunaan dana, demi menjaga reputasi dan kepercayaan publik.

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono meyakini bahwa kerja sama ini akan menguntungkan kedua pihak. Dengan kapasitas gudang Bulog yang mampu menampung hingga 4 juta ton, perusahaan ini siap menyerap komoditas hasil petani yang tergabung dalam koperasi. Wahyu menjelaskan bahwa keterlibatan koperasi dalam program ini akan menciptakan perputaran ekonomi yang lebih baik, di mana koperasi dan Bulog saling mengawasi dan mendukung.

Perum Bulog berkomitmen untuk menjaga harga jual komoditas di tingkat petani agar tetap di atas harga pasar, yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani. Wahyu menambahkan bahwa konsep kerja sama ini sudah selesai dan optimis bahwa kerja sama dengan Kemenkop akan membawa dampak positif yang signifikan bagi sektor pangan dan koperasi.