(Beritadaerah-Jakarta) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memaparkan enam inisiatif prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam Rapat Kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta pada Rabu, 6 November 2024. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
“Kami berupaya untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi seluruh rakyat, sesuai amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),” ujar Abdul Mu’ti. Menurutnya, visi ini juga sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo untuk mencerdaskan bangsa.
Program prioritas pertama adalah Penguatan Pendidikan Karakter, yang melibatkan pelatihan bagi guru, peningkatan kompetensi bimbingan konseling, serta pengembangan kebiasaan positif bagi siswa. Program ini bertujuan mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berkarakter kuat.
Program kedua adalah Wajib Belajar 13 Tahun, yang akan mendorong kesempatan pendidikan hingga jenjang menengah atas melalui afirmasi pendidikan bagi daerah terpencil dan program belajar jarak jauh. Kemendikdasmen juga berencana melibatkan relawan mengajar untuk memperkuat sistem pendidikan di daerah yang sulit dijangkau.
Selanjutnya, program ketiga berfokus pada Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru. Di antaranya, Kemendikdasmen akan meningkatkan kualifikasi pendidikan guru, melaksanakan pelatihan kompetensi, serta meningkatkan kesejahteraan melalui sertifikasi profesi.
Program keempat, yaitu Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi, bertujuan membangun kecakapan di bidang matematika dan sains sejak dini, mendirikan sekolah-sekolah unggulan, serta mendorong pendidikan kejuruan. Tujuan dari program ini adalah membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja di era teknologi.
Pada program kelima, Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Sekolah, Kemendikdasmen akan melakukan renovasi sekolah yang membutuhkan perbaikan infrastruktur agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Terakhir, program keenam adalah Pembangunan Bahasa dan Sastra. Kemendikdasmen berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah, serta memperkenalkan bahasa Indonesia di kancah internasional.
Abdul Mu’ti menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat. “Kami berkomitmen untuk memberdayakan seluruh ekosistem pendidikan dengan prinsip kemitraan dan keadilan,” jelasnya.
Dalam tanggapannya, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi rencana program ini namun juga mengingatkan tantangan di lapangan, terutama dalam pemenuhan anggaran pendidikan yang seharusnya sesuai amanat konstitusi.
Sementara itu, anggota Komisi X dari daerah pemilihan Sumatra Utara I, Sofyan Tan, berharap agar alokasi anggaran Program Indonesia Pintar (PIP) dapat ditingkatkan, khususnya bagi siswa sekolah menengah pertama dan atas.
Dengan adanya enam program utama ini, Kemendikdasmen berharap dapat menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia, demi mencetak generasi bangsa yang berdaya saing tinggi dan sejahtera.