(Beritadaerah-Jakarta) Pameran SIAL Interfood 2024 yang diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/11), resmi dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti bersama Ketua Umum APRINDO, Roy Nicholas Mandey dan Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman.
Pada kesempatan tersebut, Wamendag didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati; Sekretaris Ditjen PEN, Muhammad Suaib Sulaiman; dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid.
Dalam sambutannya, Wamendag menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada periode Januari–September 2024, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 21,98 miliar.
Wamendag mengatakan, industri makanan dan minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan positif selama lima tahun terakhir dengan tingkat pertumbunan sebesar 6,8 persen dan nilai ekspor total USD 5,2 miliar pada tahun 2023. Produk makanan dan minuman Indonesia juga telah diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Wamendag menambahkan, bisnis di Indonesia didominasi oleh sektor UMKM. UMKM Indonesia telah berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB dan telah menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja.
Kemendag mempunyai tiga program kerja utama dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan UMKM BISA (Berani Inovasi dan Siap Adaptasi) ekspor. Melalui program tersebut, diharapkan produk-produk UMKM dapat bersaing di pasar global.