(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus aktif memperluas peluang bagi industri kabel nasional untuk bersaing di pasar internasional. Salah satu upayanya adalah memfasilitasi enam produsen kabel dan wire Indonesia untuk tampil dalam pameran **Wire and Cable Show Vietnam 2024** yang berlangsung di Hanoi pada 20–22 November 2024.
Direktur Industri Logam, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya, menjelaskan bahwa pameran ini menjadi platform strategis untuk mempromosikan produk-produk kabel berkualitas tinggi dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang unggul.
“Partisipasi ini memberikan kesempatan untuk memperluas akses pasar, menjalin kemitraan global, dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok industri kabel dunia,” ujar Rizky di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
**Produk Kabel Lokal Siap Bersaing Internasional**
Enam produsen yang berpartisipasi, yakni PT Multi Kencana Niagatama, PT Prima Indah Lestari, PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk, PT ZTT Cable Indonesia, PT Maju Bersama Gemilang, dan PT Panca Utama Selaras, memamerkan produk-produk seperti kabel serat optik, kabel elektronik, konektor transmisi tegangan tinggi, hingga kabel untuk infrastruktur ketenagalistrikan.
Indonesia telah menunjukkan kapasitas besar dalam memproduksi kabel serat optik, termasuk untuk keperluan di dalam gedung, bawah tanah, hingga bawah laut (submarine cable). Berdasarkan data Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (Apkabel), kapasitas produksi serat optik nasional mencapai 15 juta ScKm per tahun, dengan semua proses produksi dilakukan di dalam negeri.
“Industri kabel merupakan sektor penting dalam mendukung hilirisasi tembaga dan memperkuat perekonomian domestik, sejalan dengan agenda Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” tambah Rizky.
**Menarik Investasi dan Meningkatkan Ekspor**
Selama pameran, delegasi Indonesia tidak hanya memamerkan produk tetapi juga terlibat dalam forum bisnis dan business matching. Diskusi dengan pelaku industri Vietnam menghasilkan minat investasi dari perusahaan lokal untuk mendirikan fasilitas produksi kabel berbasis skrap tembaga di Indonesia, dengan potensi nilai investasi mencapai USD 16 juta.
Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (APKABEL), Noval Jamalullail, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kemenperin dalam memfasilitasi keikutsertaan produsen kabel Indonesia.
“Vietnam adalah pasar yang potensial dengan populasi besar dan pertumbuhan infrastruktur yang pesat. Partisipasi dalam pameran ini membuka peluang baru untuk industri kabel nasional,” ujar Noval.
**Meningkatkan Daya Saing di Asia Tenggara**
Pameran **Wire and Cable Show Vietnam 2024** diikuti oleh 92 exhibitor dari berbagai negara seperti Korea Selatan, China, Malaysia, dan Vietnam, dengan ruang pameran seluas 3.500 meter persegi. Delegasi Indonesia berhasil menarik perhatian potensial buyer untuk berbagai produk unggulan, termasuk kabel flame retardant, kabel photovoltaic, dan kabel fiber optic.
Keikutsertaan ini diharapkan tidak hanya memperluas pasar ekspor Indonesia, tetapi juga memperkuat kolaborasi industri kabel di Asia Tenggara, mendorong hilirisasi bahan baku dalam negeri, dan meningkatkan kontribusi sektor logam terhadap perekonomian nasional.