Inflasi November 2024 Tercatat 1,55 Persen, Papua Tengah Catat Angka Tertinggi

(Beritadaerah-Jakarta) Penjabat sementara (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa inflasi year-on-year (y-on-y) pada November 2024 mencapai 1,55 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,33.

Provinsi Papua Tengah mencatat inflasi y-on-y tertinggi sebesar 4,35 persen, sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki inflasi terendah hanya sebesar 0,22 persen.

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi bulan ini dengan kontribusi sebesar 0,22 persen,” ujar Amalia dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (2/12/2024). Komoditas seperti bawang merah, tomat, dan daging ayam ras kembali memicu kenaikan inflasi setelah dua bulan terakhir. Minyak goreng juga tercatat mengalami inflasi tertinggi sepanjang 2024, dengan lonjakan yang konsisten sejak Juli.

Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan kebutuhan lainnya menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen, dengan komoditas emas perhiasan mengalami kenaikan harga sebesar 2,87 persen, menyumbang 0,04 persen terhadap inflasi.

“Komoditas emas perhiasan telah mencatat inflasi berkelanjutan sejak September 2023 hingga Oktober 2024, berlangsung selama 15 bulan,” jelas Amalia.

Sebaliknya, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,28 persen, menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi bulan ini.

Secara keseluruhan, inflasi month-to-month (m-to-m) pada November 2024 tercatat sebesar 0,30 persen, sementara inflasi year-to-date (y-to-d) berada pada level 1,12 persen.

“Komponen inti inflasi y-on-y pada November 2024 mencapai 2,26 persen, sedangkan inflasi m-to-m sebesar 0,17 persen dan y-to-d sebesar 2,09 persen,” tutup Amalia.