IKM Sebagai Pilar Utama Ekonomi Nasional: Optimisme di Tengah Tantangan Global

(Beritadaerah-Mataram) Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, menegaskan peran strategis sektor industri kecil dan menengah (IKM) sebagai penyangga utama ekonomi nasional. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada puncak acara *Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Ite Begawe Fest 2024* di Mataram, Minggu (8/12/2024).

“Industri kecil dan menengah telah terbukti menjadi penyelamat perekonomian kita, terutama saat menghadapi tekanan ekonomi global. Potensi besar ini harus terus kita kembangkan untuk menciptakan ekonomi nasional yang mandiri dan berdaya saing,” ujar Faisol.

**Perkuat Hilirisasi dan Ciptakan Kemandirian Ekonomi**

Wamenperin menyatakan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi sebagai langkah tak terpisahkan dalam memperkuat sektor IKM. Melalui strategi ini, pemerintah optimistis sektor industri dalam negeri dapat mengakselerasi kemandirian ekonomi sekaligus mendorong investasi.

“Dengan pendekatan ini, kami percaya bahwa perekonomian Indonesia dapat terus tumbuh positif, seperti yang terlihat pada sektor industri pengolahan nonmigas yang tumbuh 4,84 persen pada triwulan III 2024 dan berkontribusi 17,18 persen terhadap PDB nasional,” imbuhnya.

Ekspor industri pengolahan nonmigas juga mencatat nilai USD142,24 miliar hingga September 2024, dengan kontribusi sebesar 73,76 persen dari total ekspor nasional. Sementara itu, realisasi investasi di sektor ini mencapai Rp515,7 triliun sepanjang Januari-September 2024.

**Langkah Konkret Mendukung IKM dan Produk Dalam Negeri**

Sebagai wujud nyata dukungan terhadap IKM, pemerintah mengimplementasikan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022. Inpres ini mengharuskan alokasi minimal 40 persen anggaran belanja pemerintah untuk produk usaha kecil dan koperasi.

“Langkah ini menciptakan peluang pasar yang lebih luas bagi IKM, baik di pasar konvensional maupun melalui pengadaan barang/jasa pemerintah,” tutur Faisol.

Sebagai bagian dari implementasi P3DN, Kemenperin telah menerbitkan 24.061 sertifikat TKDN-IK untuk 27.064 produk hingga Desember 2024. Selain itu, melalui Program e-Smart IKM, sektor ini didorong untuk terintegrasi dalam pasar digital guna mencapai target 30 juta UMKM/IKM aktif di platform digital pada tahun 2024.

### **Gernas BBI-BBWI 2024: Kolaborasi untuk Kemandirian Ekonomi Daerah**

Melalui tema *Ite Begawe Fest 2024*, acara ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mempromosikan produk lokal dan pariwisata. “Kekayaan alam dan budaya NTB menjadi modal besar dalam membangun ekosistem industri kreatif yang inovatif dan berdaya saing, bahkan di pasar global,” kata Faisol.

Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin, menambahkan bahwa acara ini memberikan peluang bagi pelaku IKM untuk mengembangkan produk unggulan mereka. “IKM bukan hanya pilar ekonomi lokal, tetapi juga menjadi kunci dalam mengangkat potensi daerah di tingkat nasional dan internasional,” tuturnya.

Mendorong Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045

Melalui langkah strategis dan dukungan berkelanjutan, pemerintah optimistis sektor IKM mampu menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Mari kita jadikan gerakan ini sebagai momentum untuk menciptakan kebanggaan nasional dan membawa produk lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan di dunia internasional,” pungkas Faisol.