(Beritadaerah-Jakarta) Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menegaskan bahwa sektor pertanian akan menjadi salah satu program prioritas dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto selama lima tahun ke depan. Fokus utama diarahkan pada penguatan ketahanan pangan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa belanja negara pada tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp3.621,3 triliun, meningkat 8,9 persen dibandingkan APBN 2024. Dari total tersebut, belanja pemerintah pusat mencapai Rp2.701,4 triliun dengan prioritas pada bidang ketahanan pangan.
“Anggaran ini digunakan untuk mendukung program prioritas, seperti makanan bergizi gratis (MBH) dan pembangunan lumbung pangan di tingkat kabupaten hingga desa,” ujar Sri Mulyani, Selasa (10/12/2024).
Menkeu menekankan pentingnya percepatan realisasi anggaran melalui daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) dan alokasi transfer ke daerah agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat sejak awal tahun.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan mengalokasikan Rp139,4 triliun untuk program swasembada pangan 2025. Dana ini mencakup berbagai program strategis yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
“Kita harus membangun sinergi lintas kementerian dan lembaga agar target swasembada pangan tercapai. Anggaran besar ini akan disebar ke berbagai sektor untuk optimalisasi hasil,” kata Sri Mulyani.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menambahkan bahwa anggaran Kementerian Pertanian pada 2025 sebesar Rp29,37 triliun, dengan Rp23,61 triliun di antaranya difokuskan untuk mendukung swasembada pangan.
Program unggulan yang sedang berjalan meliputi intensifikasi melalui optimasi lahan (oplah) dan ekstensifikasi melalui cetak sawah baru di sejumlah wilayah seperti Merauke, Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatra Selatan.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, pemerintah membentuk brigade swasembada pangan yang melibatkan petani milenial. Setiap brigade mengelola 200 hektare lahan dengan dukungan hibah mekanisasi, benih, pupuk, serta pendampingan senilai Rp3 miliar.
“Target produksi padi pada 2025 ditetapkan sebesar 32,83 juta ton, selain peningkatan hasil jagung dan komoditas strategis lainnya,” jelas Mentan.
Melalui langkah strategis ini, pemerintah optimis visi besar Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada pangan nasional dapat tercapai dalam waktu dekat.