(Beritadaerah-Infodaerah) Kabupaten Kerinci merayakan Hari Desa Nasional dengan penuh semangat meski cuaca kurang bersahabat. Tema yang diusung tahun ini, “Ketahanan Pangan Nasional Dimulai dari Desa,” menjadi pengingat pentingnya peran desa sebagai ujung tombak ketahanan pangan. Upacara yang awalnya direncanakan di Lapangan Bola Kaki Koto Rendah terpaksa dipindahkan ke lantai 3 Kantor Bupati Kerinci karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Upacara ini dihadiri berbagai elemen penting daerah, seperti para asisten, staf ahli, kepala OPD, camat, anggota APDESI, dan peserta lainnya. Kehadiran mereka menjadi simbol komitmen bersama dalam membangun ketahanan pangan di Kerinci. Meski hujan tidak berhenti, suasana upacara tetap khidmat dan penuh semangat.
Kabupaten Kerinci, yang dikenal sebagai daerah subur dengan potensi pertanian melimpah, memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagai daerah penghasil komoditas pertanian unggulan, seperti padi, kopi, dan kayu manis, Kerinci memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pangan berkelanjutan. Namun, tantangan seperti alih fungsi lahan, perubahan iklim, dan penurunan kesuburan tanah menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi.
Dalam pidato yang disampaikan oleh Mahyudi, S.H., mewakili PJ Bupati Kerinci, ditegaskan pentingnya melindungi lahan produktif dari alih fungsi. “Regulasi yang melindungi lahan harus diperkuat, dan teknologi pertanian modern perlu diterapkan agar produktivitas tetap tinggi,” ujarnya. Kerinci diharapkan bisa belajar dari negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand yang sukses memanfaatkan potensi pertaniannya.
Baca juga : Apresiasi Kepada Desa Wisata Jatiluwih Atas Penerapan Pariwisata Berkelanjutan
Selain itu, Mahyudi mengajak masyarakat Kerinci untuk lebih maksimal memanfaatkan lahan perkarangan di desa. Upaya kecil ini, jika dilakukan bersama-sama, bisa memberikan dampak besar pada ketahanan pangan lokal. Distribusi pupuk bersubsidi juga menjadi perhatian utama agar benar-benar sampai ke petani yang membutuhkan.
Kerinci memiliki potensi besar sebagai penghasil sekaligus pengolah produk pangan. Potensi ini bisa lebih optimal dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Dukungan teknologi, pelatihan petani, dan inovasi dalam pengolahan hasil pertanian perlu terus didorong agar hasil panen tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal tetapi juga memiliki daya saing di pasar nasional.
Momentum peringatan Hari Desa Nasional ini menjadi pengingat bahwa desa-desa di Kerinci adalah kunci utama ketahanan pangan. Dengan semangat gotong royong, kolaborasi, dan inovasi, Kabupaten Kerinci dapat memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan yang tangguh, tidak hanya bagi daerahnya sendiri tetapi juga untuk Indonesia.
Langkah ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga akan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat desa. Peringatan ini diharapkan menjadi titik awal untuk menggerakkan semua pihak agar lebih fokus pada pengembangan potensi desa-desa di Kerinci sebagai pusat ketahanan pangan yang berkelanjutan.