(Beritadaerah-Kolom) Saya baru saja menghadiri pertemuan penting dengan Wali Kota Jambi, Maulana, dan Wakil Wali Kota, Diza Hazra Aljosha, dalam diskusi yang berlangsung lebih dari dua jam. Fokus utama pembahasan adalah strategi penanaman modal di sektor perdagangan di Kota Jambi serta langkah-langkah konkret dalam menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Diskusi ini semakin menarik dengan hadirnya berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan juga akademisi dari Universitas Jambi yang menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani investor dan mendukung pembangunan ekonomi berbasis perdagangan.
Saya datang bersama beberapa rekan pengusaha untuk memaparkan potensi bisnis di Jambi. Dalam forum ini, kami membahas berbagai peluang yang bisa dikembangkan, dari peningkatan daya saing produk lokal, optimalisasi distribusi, hingga ekspansi pasar ke luar daerah. Tak hanya itu, diskusi juga menyoroti bagaimana perdagangan di Jambi dapat berkembang lebih pesat dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta kebijakan yang lebih fleksibel untuk mendorong investasi baru.
Keseriusan Pemerintah Kota Jambi dalam Mendorong Investasi
Dalam pertemuan ini, Wali Kota Maulana menegaskan bahwa pemerintah memiliki peran strategis dalam memastikan regulasi yang ramah bagi investor di sektor perdagangan. Beliau menekankan pentingnya keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan kepentingan masyarakat luas. Dengan latar belakang sebagai dokter, pengusaha, birokrat, dan filantropis, Maulana memahami bagaimana dunia usaha berkembang dan tantangan yang dihadapi dalam investasi. Sebagai pendiri Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa Jambi serta Klinik Kesehatan Hamdy Maulana Medika, ia melihat bahwa keberhasilan sebuah investasi juga ditentukan oleh ekosistem yang mendukung, baik dari sisi regulasi maupun infrastruktur.
Diza Hazra Aljosha, Wakil Wali Kota Jambi, juga berbicara mengenai pentingnya menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inklusif dan progresif. Sebagai pengusaha muda asli Jambi dan lulusan Middlesex University di London, Inggris, ia memahami tantangan yang dihadapi investor muda dalam menanamkan modalnya di daerah. Pengalamannya sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Jambi sejak 2021 membantunya melihat bagaimana strategi investasi yang baik dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
Peran Organisasi Perangkat Daerah dalam Mewujudkan Iklim Investasi
Saya melihat langsung bagaimana jajaran Organisasi Perangkat Daerah turut serta dalam diskusi ini. Mereka yang hadir termasuk Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Jambi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Jambi, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Jambi, serta para kepala dinas yang berperan penting dalam perencanaan dan implementasi kebijakan perdagangan. Dengan keterlibatan aktif Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jambi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Jambi, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Jambi, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Jambi, Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Dinas Perhubungan Kota Jambi, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Jambi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Jambi, dan Dinas Pariwisata Kota Jambi, saya merasa ada koordinasi yang baik antara pemerintah dan dunia usaha untuk memastikan investasi dapat berjalan dengan lancar.
Baca juga : Kuliner Nusantara di Kota Jambi
Selain pemerintah dan pelaku usaha, diskusi ini juga dihadiri oleh sejumlah akademisi dari Universitas Jambi. Kehadiran mereka memberikan perspektif yang lebih mendalam mengenai potensi ekonomi daerah, analisis tren perdagangan, serta solusi berbasis riset untuk menghadapi tantangan investasi. Para akademisi ini turut memberikan masukan mengenai bagaimana kebijakan perdagangan di Jambi dapat dikembangkan agar lebih adaptif terhadap dinamika pasar global.
Bagaimana Membangun Sinergi yang Berkelanjutan?
Saya dan rekan-rekan pengusaha juga mendapat banyak pertanyaan dari peserta diskusi. Mereka ingin tahu bagaimana kolaborasi ini bisa menguntungkan semua pihak. Ada yang menanyakan bagaimana memastikan pedagang lokal tidak tersisih oleh investor besar, bagaimana regulasi pemerintah dapat menjaga keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan masyarakat, serta bagaimana membangun ekosistem perdagangan yang inklusif.
Saya menjelaskan bahwa transparansi, komunikasi, dan kemitraan yang adil adalah kunci utama dalam membangun sinergi yang berkelanjutan. Pemerintah perlu memastikan ada regulasi yang jelas dan insentif bagi pelaku usaha lokal, sementara investor juga perlu beradaptasi dengan ekosistem bisnis yang sudah ada. Dunia usaha sendiri harus terbuka terhadap inovasi dan kolaborasi agar investasi yang masuk dapat memberikan dampak yang luas bagi perekonomian daerah.
Tantangan Ekonomi Global dan Posisi Jambi
Dalam kesempatan ini, saya juga membagikan pandangan saya mengenai kondisi ekonomi global yang sedang melambat dan bagaimana hal ini berdampak pada sektor perdagangan nasional. Namun, yang menarik adalah bagaimana Jambi tetap memiliki Produk Domestik Bruto per kapita yang stabil, yang menunjukkan daya tahan ekonomi daerah ini dalam menghadapi tekanan global. Ini menjadi sinyal positif bahwa dengan strategi yang tepat, perdagangan di Jambi masih memiliki potensi untuk terus berkembang.
Kami juga membahas bagaimana peran digitalisasi dalam perdagangan dapat membantu pelaku usaha di Jambi untuk memperluas pasarnya ke tingkat nasional dan internasional. Penguatan ekosistem digital, pengembangan platform e-commerce, serta program pendampingan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi salah satu rekomendasi yang saya sampaikan dalam diskusi ini.
Forum yang Lebih Fokus
Wali Kota Maulana menegaskan bahwa pertemuan ini baru merupakan langkah awal. Akan ada pertemuan lanjutan dalam forum yang lebih kecil, yang memungkinkan pembahasan lebih mendalam mengenai strategi investasi di sektor perdagangan. Ini adalah kabar baik, karena dengan diskusi yang lebih spesifik, diharapkan dapat lahir solusi konkret yang bisa segera diimplementasikan.
Saya melihat optimisme yang besar dari semua pihak dalam pertemuan ini. Dengan kepemimpinan yang mendukung, keterlibatan aktif dari Organisasi Perangkat Daerah, akademisi, serta sinergi antara pengusaha dan pemerintah, Kota Jambi memiliki peluang besar untuk menjadi pusat perdagangan yang lebih maju. Ke depan, saya berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut, membawa manfaat bagi dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat luas.
Saya juga berharap bahwa pertemuan berikutnya dapat lebih menyoroti implementasi kebijakan konkret yang bisa dijalankan dalam waktu dekat. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor akademik dan bisnis, saya optimis bahwa Jambi dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menarik investasi dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.